PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi pembakaran aset di Istana Siak pada Senin (8/1/2018) lalu oleh TSA alias Faisal (41) menjadi pelajaran penting bagi semua pihak dalam menjaga warisan budaya leluhur itu.

Menurut Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Riau, Intsiawati Ayus, Pemkab Siak mesti memperketat penjagaan dan pengawasan bagi pengunjung di Istana Siak.

"Sepantasnya diberlakukan larangan membawa benda tajam dan benda yang mudah terbakar bagi pengunjung yang masuk ke dalam Istana Siak. Selain itu dipasangi juga CCTV, agar bisa memantau aktifitas pengunjung didalam Istana," ungkapnya saat dikonfirmasi via selular, Rabu (10/1/2018).

Baca: Pelaku Pembakar Patung di Istana Siak Ditangkap Polisi di Pekanbaru

Dirinya menilai hanya pihak-pihak yang ingin merusak sejarah dan ingin mencari sensasi, dengan berani membakar aset cagar budaya tersebut.

"Kalau misalnya dibilang unsur ketidaksengajaan, untuk meminimalisir kejadian ini terulang lagi maka keamanan dan pengawasan yang diperketat," tambahnya.

Perempuan yang biasa disapa Iin ini mengimbau kepada para pengunjung juga masyarakat Riau, mari bersama-sama menjaga warisan budaya leluhur ini. Agar generasi selanjutnya, masih bisa melihat seperti apa bentuk peninggalan sejarah yang ada di Riau.

Diberitakan CAKAPLAH.COM, polisi berhasil menangkap seorang pria yang diduga merupakan pelaku pembakaran patung yang berada di dalam Istana Siak. Pelaku berinisial TSA alias Faisal (41), warga Jalan Delima Gang Delima XI RT 05 RW 01 Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM menyebutkan, pelaku ditangkap di Kota Pekanbaru pada Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 16.10 WIB. "Tersangka TSA diamankan di Kota Pekanbaru," sebutnya Rabu (10/1/2018).

Penangkapan terhadap pelaku, kata Guntur, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi yang dilanjutkan dengan penyelidikan.

Setelah diketahui keberadaannya, tim Opsnal yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hidayat Perdana SIK SH langsung menuju ke Pekanbaru untuk melakukan penangkapan.

Hasil interogasi, kepada petugas TSA mengakui, jika dirinya yang telah melakukan pembakaran dengan alasan adanya pesan dari almarhumah neneknya agar membakar Istana Siak.

"Untuk motifnya, masih dilakukan penyelidikan, sementara ini pelaku mengaku selain pesan almarhumah juga karena sakit hati," ungkap Guntur.