Sabtu, 01 Juni 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

CAKAP RAKYAT
Stop Gaduh Urus-Mengurus Toa Masjid
Sabtu, 26 Februari 2022 08:21 WIB
Stop Gaduh Urus-Mengurus Toa Masjid
H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM.

Menteri Agama (Menag) Gus Yaqut kembali mengundang kehebohan. Setelah sebelumnya menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 5 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, baru-baru ini sang Menteri kembali menuai protes luas lantaran mengeluarkan pernyataan dianggap sangat tidak tepat. Viral video di media massa dan media sosial menunjukkan Menag dalam sebuah wawancara menyandingkan komentar tentang azan melalui pengeras suara dengan gonggongan anjing.

Mirisnya lagi pernyataan dikeluarkan saat lakukan kunjungan kerja di Riau, tepatnya di Kota Pekanbaru. Bagi kalangan masyarakat Melayu Riau kental nuansa dan nilai keislaman jelas double tersinggungnya. Berangkat dari pernyataan pejabat yang terkesan tidak peka atas nilai-nilai di masyarakat, sangat wajar Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) merepresentasikan masyarakat Melayu Riau merasa terpanggil menjaga nilai-nilai, berikut mengeluarkan statement dan sikap tegas. Sebuah tindakan pantas didukung.

Sikap di atas termuat dalam surat dikeluarkan oleh LAMR tertanggal 24 Februari 2022. Pertama, sangat menyayangkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang suara azan yang dianalogikan dengan gonggongan anjing. Hal ini diucapkannya justru ketika berada di Pekanbaru, Riau, atau di tanah Melayu yang adatnya bersandikan syarak dan syarak bersandikan kitabullah, sedangkan azan adalah ucapan suci umat muslim. Kedua, secara bahasa, analogi yang disebut pada butir satu di atas, menyinggung perasaan masyarakat Melayu Riau karena objek yang suci dan mulia dalam Islam yakni azan dianalogikan dengan suara hewan yang tidak pantas diucapkannya. Ketiga, berkaitan dengan kenyataan pada dua butir diatas, LAMR meminta Presiden Republik Indonesia yang juga adalah Datuk Seri Amanah Setia Negara Masyarakat Adat Melayu Riau, mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali posisi Yaqut Cholil Qoumas sekali Menteri Agama. Keempat, LAMR mendorong sekaligus mendukung pihak pihak yang telah mengambil langkah hukum terhadap Yaqut Cholil Qoumas. Surat ditandatangani langsung Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Datuk Seri H.R Marjohan Yusuf dan Pemimpin Rapat Datuk Ikram Jamil. Langkah hukum tak semata LAMR. Sejumlah tokoh Riau juga menempuh langkah serupa.

Tidak Produktif

Heboh toa masjid hingga pernyataan tak bijak Menag sangat disesalkan. Kontraproduktif dan bisa menyeret bangsa ke dalam situasi tidak kondusif. Akibatnya, pikiran dan energi tersita meladeni sesuatu yang berpotensi memicu perselisihan. Ihwal pengeras suara, atau akrab di telinga kita sejak masa kecil dulu toa, SE Menag sebenarnya bukan barang baru. Jauh sebelumnya sudah ada ketentuan mengatur dan masih berlaku, yakni Instruksi Dirjen Bimas Islam Nomor: Kep/D/101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Musala. Dalam aturan tersebut tertulis keuntungan dan kerugian menggunakan pengeras suara di masjid, langgar, dan musala. Keuntungan menggunakan pengeras suara sebagaimana tertuang dalam instruksi barusan adalah sasaran penyampaian dakwah dapat lebih luas. Adapun kerugian penggunaan pengeras suara mengganggu orang yang sedang beristirahat ataupun sedang menyelenggarakan upacara keagamaan. Sekarang aturan tersebut disegarkan kembali melalui SE. Ditarik lebih jauh ke belakang, perkara azan dikeraskan selain pesan Nabi, juga telah dipraktekan sejak era kerajaan nusantara. Memakai cara sama di zaman Nabi dimana Bilal mengumandangkan azan dari bangunan paling tinggi, di daratan Jawa ada kisah Ki Ageng Wonokusumo pengumandang azan zaman Kerajaan Majapahit yang terkoneksi ke kerajaan Mataram Islam. Wonokusumo anak Ki Ageng Giring III. Setelah dewasa, dia pergi ke arah timur laut dan tinggal di Desa Gedangrejo Karangmojo. Namun, azan dikumandangkannya sulit didengar secara baik dari wilayah Giring, Sodo Paliyan maupun Bayat Klaten. Wonokusumo mencari tempat tinggi di Bukit Wonotoro. Dari sana kumandang azan terdengar sampai ke tempat Sunan Pandanarang di Bayat. Sisi lain, Wonokusumo tokoh Islam disegani dan ditakuti. Dianggap musuh besar penjajah Belanda dan target untuk dibunuh.

Beranjak ke soal pengeras suara masjid, sudah dipermasalahkan sejak era penjajah Belanda. Sampai melahirkan peristiwa Geger Cilegon atau Pemberontakan Petani Banten. Kemelaratan, kesenjangan sosial dan penistaan agama Islam memicu meletusnya peristiwa di malam 9 Juni 1888. Kisah tersaji dalam buku berjudul “Perbendaharaan Lama” terbitan Pustaka Panjimas 1982. Pembacaan shalawat, tahrim, dan azan keras berawal ketika di belakang rumah seorang pejabat tinggi pemerintah Belanda kesohor, Goebels, di Jombang Tengah terdapat langgar bermenara. Tak tahan suara azan dan Maghrib selalu disi mengaji, shalawat dan tahrim, sang pejabat memerintahkan kepada Patih supaya dibuat surat edaran melarang shalawat, tahrim, dan azan keluar langgar. Tak cukup disitu, menara langgar juga diruntuhkan. Tokoh dan masyarakat setempat berang. Dipimpin seorang ulama H. Wasit terjadilah pemberontakan. Hal sama dialami Masjid Kemayoran (dulu bernama Roudhotul Musawwaroh) berdiri 1772. Pemerintah kolonial Belanda merasa terganggu dan risih di depan kantor terdengar suara pengajian atau azan. Mereka meminta semua kegiatan warga di masjid dihentikan. Keinginan ditolak masyarakat dan memicu pertempuran tahun 1750 dipimpin Kiai Badrun yang tak lain kerabat Paku Alam V dari Kasunanan Surakarta.

Urgenkah?

Negara punya kewenangan mengatur kehidupan masyarakat. Termasuk rumah ibadah sebagai rumpun urusan Kemenag. Masalahnya, aturan gaduh terbit saat Pemerintah kelimpungan jalankan tugas dan kewajiban. Kala banyak persoalan hajat hidup masyarakat urgen untuk diurus dan setumpuk PR kinerja yang musti dibenahi, belum usai ribut aturan Jaminan Hari Tua (JHT) lalu muncul kegaduhan lainnya. Jangan salah muncul prasangka keributan seakan sengaja dibuat demi mengalihkan sesuatu dari perhatian. Terlebih perkara yang diatur sebenarnya bisa diselesaikan masyarakat melalui cara mereka sendiri tanpa Negara ikut campur. Dari sudut pandang Kami di lembaga legislatif mempertanyakan kajian lapangan sebagai hujjah atau dasar sehingga SE Menag perlu diterbitkan. Apakah pernah terjadi konflik se Indonesia gara-gara pengeras masjid? Walau ada keluhan pengeras suara masjid, sangat kasuistik. Tak lantas bisa digeneralisir seakan gawat nasional. Gangguan suara juga bukan hanya pengeras masjid. Banyak kegiatan lain mengganggu ketenangan. Apa Negara mau urus itu semua?

Apalagi SE Menag mengatur hingga detail pemasangan dan penggunaan: untuk mendapatkan hasil suara yang optimal, hendaknya dilakukan pengaturan akustik yang baik, volume diatur sesuai dengan kebutuhan dan paling besar 100 dB (desibel) dan penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, selawat/tarhim. Sepintas sangat bagus. Namun suara Pemerintah hendak mengatur pengeras suara demi mewujudkan kualitas sayangnya sumbang. Di sini lain perhatian ke masjid justru minim. Tak semua masjid sanggup memenuhi kriteria asbab keterbatasan dana. Ironisnya, masjid ajukan usulan bantuan susah minta ampun. Tak terhitung proposal bantuan rumah ibadah dari masyarakat ke Kami anggota DPRD tak bisa diakomodir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di APBD. Alasan tak sesuai kewenangan. Dalih Pemprov ada benarnya. Semakin ketatnya Regulasi pusat perihal batuan sosial dan hibah ke rumah ibadah dicap pangkal masalah. Sudahlah susah beri bantuan, ingin masjid sempurna pula.

Keinginan mengatur juga bukan berarti memakai kacamata Pemerintah saja. Meski Ormas Islam terbesar seperti Muhammadiyah dan NU tak mempermasalahkan SE Menag, tapi punya kesamaan bahwa mengingat berlaku nasional maka perlu mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat. Artinya agar tak timbul gejolak, pembentukan produk hukum harus melibatkan pemangku kepentingan. Sebab sulit diterapkan secara seragam. Pedesaan dan perkotaan punya karakteristik berbeda, begitujuga daerah mayoritas muslim dan daerah muslim minoritas. Pengeras suara di masjid juga tak semata untuk azan. Tapi juga fungsi sosial lain, seperti mengumumkan warga meninggal, panggilan gotong royong/kerja bakti hingga membantu sosialisasi kegiatan sarana kesehatan kayak Posyandu dan kejadian di lingkungan bahkan acara 17 Agustus-an. Tak heran banyak warganet berseloroh kalau pengeras masjid dibatasi 100dB, kalah kencang dong dibanding suara tangis bayi (tangis bayi bisa 120-130dB).

Terakhir, ribut dan gaduh soal urus-mengurus toa masjid harus segera diakhiri. Sebab sangat merugikan dan tak berujung. Terkait pernyataan Menag yang keliru dan menyinggung harus ada pertanggungjawaban secara moral. Apabila Negara ingin mengatur masjid, laksanakan melalui pembinaan. Jangan hanya menuntut tanpa disertai perhatian terhadap masjid. Padahal dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, masjid menempati bagian paling penting. Sebut saja Masjid Kauman Semarang kini jadi cagar budaya. Masjid tertua ini punya sejarah besar, karena rumah ibadah pertama dipakai untuk memproklamirkan kemerdekaan tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. Waktu itu di hari Jumat, sebelum khotbah Jumat dimulai seorang Jemaah menaiki mimbar dan lantang mengumumkan Indonesia telah merdeka. Mendengar itu, sontak jemaah bersemangat dan bergembira. Namun sayangnya, Jepang yang masih menduduki Semarang naik pitam dan melakukan pengejaran terhadap sang jamaah.

Penulis : H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM (Tokoh Masyarakat dan Anggota DPRD Provinsi Riau)
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Idulfitri 1445 Riau Petroleum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Selasa, 07 Februari 2023 12:12 WIB
Kesejahteraan Pekerja dan Martabat Bangsa
Kamis, 23 Februari 2023 08:02 WIB
Investasi Paling Untung Itu SDM
Senin, 06 Maret 2023 09:43 WIB
Kebijakan Untuk Digugu Dan Ditiru
Senin, 07 November 2022 10:01 WIB
Pariwisata Memperkuat Budaya
Rabu, 28 Desember 2022 10:22 WIB
Regulasi Mengatasi Penyimpangan
Sabtu, 11 Maret 2023 08:40 WIB
Wanita Dan Daya Saing Bangsa
Selasa, 29 November 2022 11:31 WIB
Korpri Dan Misi Mulia Bagi Negeri
Kamis, 12 Januari 2023 08:38 WIB
Nasibmu Wahai Buruh Dan Pekerja
Selasa, 20 Desember 2022 17:48 WIB
Kesetiakawanan Butuh Keteladanan
Rabu, 25 Januari 2023 08:01 WIB
Tekad Ekstrem Atasi Kemiskinan
Minggu, 12 Februari 2023 19:23 WIB
Pers Dan Peran Mendidik Bangsa
Senin, 09 Januari 2023 08:03 WIB
Pelayanan Adalah Pondasi
Jum'at, 20 Januari 2023 08:02 WIB
Budaya Sarana Memajukan Bangsa
Rabu, 23 November 2022 12:01 WIB
Permenaker 18, PHP?
Jum'at, 03 Februari 2023 08:16 WIB
Riau Dan Cita Destinasi Medis
Sabtu, 31 Desember 2022 15:07 WIB
2023 dan Asa Lebih Baik
Jum'at, 25 November 2022 18:19 WIB
Guru Dan Tantangan Kekinian
Senin, 30 Januari 2023 08:04 WIB
Kearifan Lokal Solusi Persoalan Gizi
Senin, 21 November 2022 08:31 WIB
Anak Aset Bangsa
Selasa, 28 Februari 2023 10:09 WIB
Insiden Kerja, Sampai Kapan?
Senin, 16 Januari 2023 08:02 WIB
Pentingnya Pengawasan
Sabtu, 24 Desember 2022 08:01 WIB
Walau Anomali, Selamat Argentina! Indonesia?
Senin, 20 Maret 2023 08:01 WIB
Riau Yang Tak Berdaya
Kamis, 02 Februari 2023 13:04 WIB
Tahun Politik dan Siklus Perubahan Bangsa
Rabu, 15 Maret 2023 10:07 WIB
Perjuangkan Hak Honorer!
Senin, 27 Februari 2023 11:22 WIB
Demokrasi Dibajak Oligarki
Jum'at, 03 Maret 2023 08:20 WIB
Menjaga Kedaulatan Negara
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Sabtu, 01 Juni 2024
Aryaduta Pekanbaru Hadirkan Makanan Khas Sumatera Barat dalam Program Sap7a Rasa
Sabtu, 01 Juni 2024
Telkomsel Nonton Bareng Serentak di 13 Kota, Apresiasi bagi Pelanggan Setia Telkomsel Prestige
Jumat, 31 Mei 2024
Beri Pembinaan Pegawai Kemenag di Riau, Wamenag RI Sampaikan Hal Ini
Jumat, 31 Mei 2024
Baru Menjabat, Kapolsek TPTM Langsung Gelar Giat Jumat Curhat Bersama Tomas, Toga dan Masyarakat

Serantau lainnya ...
Rabu, 22 Mei 2024
Budaya 'Tumpuk Tengah', Kebiasaan Baik yang Viral di Media Sosial
Rabu, 22 Mei 2024
Sejarah Vape Pertama di Indonesia dan Perkembangannya
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Selasa, 28 Mei 2024
5 Rekomendasi Laptop Lenovo 5 Jutaan, Cocok untuk Pelajar!
Jumat, 17 Mei 2024
Topup Diamond FF Murah Solusi Hemat untuk Gamer Free Fire
Jumat, 17 Mei 2024
Top Up PUBG untuk Pemula: Panduan Lengkap dan Langkah-Langkah Mudah
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?

Tekno dan Sains lainnya ...
Selasa, 28 Mei 2024
Solusi Chatbot WhatsApp untuk Industri Kesehatan dan Layanan Medis
Selasa, 21 Mei 2024
Tips Memilih Klinik Gigi yang Tepat untuk Anda dan Keluarga
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Sabtu, 01 Juni 2024
Dua Anak Riau Raih Gelar Sarjana di Kota Para Wali, Yaman
Kamis, 30 Mei 2024
Tingkatkan Kolaborasi Akademik dan Inovasi Internasional FT UMRI Kunjungi Universiti Teknikal Malaysia Melaka
Rabu, 29 Mei 2024
UIR Gelar Student Fair, Bantu Calon Mahasiswa Pilih Prodi
Minggu, 26 Mei 2024
ADP Peringati Harlah Ke-3, Transformasi dan Kontribusi bagi Dunia Akademik

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

LW 2
Terpopuler

02

Minggu, 26 Mei 2024 05:00 WIB
Real Madrid Vs Real Betis, Imbang Tanpa Gol
Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Selasa, 30 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Ucapkan Selamat Atas Penabalan Gelar Adat Kepada Kajati Riau
Senin, 29 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Apresiasi Pekanbaru Juara Umum Gelaran MTQ Tingkat Provinsi Riau
Senin, 29 April 2024
Sekretaris Dinas LHK Kota Pekanbaru Hadiri Rapat SABER Pungli 2024
Jumat, 26 April 2024
Penerimaan CPNS dan PPPK Pekanbaru Dapat Persetujuan Prinsip dari Kemenpan RB

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www