ROHUL (CAKAPLAH) - Bupati Rokan Hulu (Rohul) H Sukiman mengklaim angka stunting terus menurun. Ia optimis prevelensi stunting tahun ini menjadi satu digit.
Menurutnya, penurunan stunting merupakan amanah sesuai visinya "mewujudkan SDM yang cerdas, sehat berdasarkan keimanan dan ketaqwaan".
Komitmen tersebut, kata dia, dibuktikan dari banyaknya program dan gelontoran anggaran daerah yang digunakan untuk menekan laju stunting di Negeri Seribu Suluk.
Angka stunting di Rohul terus mengalami penurunan dari 58,9 persen di tahun 2013 kini mampu ditekan 43 persen menjadi 15,9 persen pada tahun 2023.
Meski masih di atas target nasional, upaya menekan prevelensi stunting yang dilakukan pemerintah terbilang efektf. Keberhasilan menekan laju stunting juga dipengaruhi konsistensi pemerintah menjalan tujuh langkah strategis.
Tujuh langkah tersebut yakni, adanya komitmen bupati dan ketua PKK, penajaman sasaran program, pembagian tugas OPD terkait, koordinasi internal dan lintas sektoral, kolaborasi, sinkronisasi dan evaluasi.
Tahun 2024 ini, Pemkab Rohul fokus melakukan penanganan stunting di 12 desa di 9 kecamatan dengan jumlah anak yang beresiko stunting sebanyak 273 anak.
di 12 desa yang menjadi lokus stunting di tahun 2024 antara lain Desa Tanjung Belit di Kecamatan Rambah, Desa Muara Musu di Kecamatan Rambah Hilir, Desa Bangun Purba, Bangun Purba Barat dan Bangun Purba Timur Jaya di Kecamatan Bangun Purba.
Kemudian Desa Tambusai Timur di Kecamatan Tambusai, Desa Pasir Indah di Kecamatan Kunto Darussalam, Desa Bonai Kecamatan Bonai Darussalam.
Selanjutnya, Desa Cipang Kiri Hulu dan Cipang Kanan di Kecamatan Rokan IV Koto, Desa Suligi di Kecamatan Pendalian dan Desa Bencah Kusuma di Kecamatan Kabun.
Tahun 2024, pemerintah telah mengalokasikan anggaran penanganan stunting mencapai Rp22.755.230.201 yang tersebar di 8 OPD dengan 17 program, 20 kegiatan dan 43 sub kegiatan. Sementara tahun 2025 mendatang, rencana alokasi anggaran penanganan stunting diperkirakan meningkat mencapai Rp23.292.017.736.
Tak hanya pemerintah, penanganan stunting juga dilakukan dengan melakukan kolaborasi lintas sektoral dengan menggandeng Kemenag Rohul, yayasan cipta, Baznas serta dunia usaha.
"Perlu kerja sama semua pihak menurunkan stunting ini, makanya dengan kuatnya kolaborasi selama ini, saya yakin, di tahun 2025 stunting kita bisa ditekan di angka satu digit," cakap Sukiman, Rabu (15/05/2024).
Sukiman juga mengimbau camat dan kepala desa agar benar-benar pro aktif melaksanakan kegiatan menurunkan stunting. Selain itu, upaya-upaya yang dilakukan perlu dibarengi dengan rasa ikhlas dan kelapangan hati.
"Pesan saya kepada kades dan camat benar-benar aktif bersama-sama melaksanakan kegiatan secara ikhlas tidak sekadar omon-omon saja," pesan Sukiman.**
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |