PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pekanbaru masa bakti 2023-2026 resmi dilantik Sabtu (2/9/2024). Pelantikan yang langsung dipimpin oleh Ketua IDI wilayah Riau Marhan Effendi tersebut juga dihadiri oleh Pj Walikota Pekanbaru Muflihun.
"Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan amanah kepada saya menjadi ketua IDI Pekanbaru," ujar Ketua IDI cabang Pekanbaru Dr.dr.Tb Odih R Wahid,SpBA,SubSp D.A(K), C.M.C, MKM,FISQua, Sabtu (2/9/2023).
Ia mengatakan saat ini anggota IDI Pekanbaru berjumlah 2.600 lebih. Ini menjadi yang terbanyak di Riau bahkan untuk wilayah Sumatera juga relatif masih termasuk yang terbanyak. Hal ini mungkin karena Pekanbaru untuk layanan kesehatan seperti klinik, Rumah Sakit dan semisalnya lebih berkembang sehingga menjadi daya magnet untuk berkumpul dokter di sini.
"Untuk dokter yang tergabung di IDI Pekanbaru heterogen. Ada dari Timur sampai Aceh yang tugas di Pekanbaru. Makanya kita buat yang heterogen itu menjadi homogen dengan sama-sama untuk membuat IDI terus maju, seusia dengan slogan kita," jelasnya.
Dikatakan dr Odih, akan ada banyak yang digelar oleh IDI Pekanbaru kedepannya baik itu untuk kegiatan internal maupun eksternal. Untuk kegiatan internal ini seperti mengayomi anggota, kemudian ada ada pendampingan advokasi jika dokter tersandung masalah dan masih banyak lagi.
"Kemudian untuk kegiatan eksternal juga ada seperti melibatkan masyarakat dan pemerintahan. Kita ada membuat kegiatan seperti pengobatan massal, pemeriksaan kesehatan dan lainnya," jelasnya.
Disampaikan dr Odih lagi, ada satu program yang akan menjadi andalan di kepengurusan IDI Cabang Pekanbaru 2023-2026 yaitu bersama Pemko Pekanbaru IDI Pekanbaru akan membuat program desa binaan.
"Kita akan berkolaborasi dengan program Pemko, bagaimana mengentaskan stunting, bagaimana TBC bisa dikendalikan. Dengan kolaborasi dan bergandengan tangan, Insya Allah ini akan segera kita canangkan. Dan ternyata setelah dirunut historinya tahun 1990 an, desa binaan ini juga sudah ada kalau dulu targetnya menurunkan kematian ibu dan anak. Dulu targetnya memberikan pelatihan pada bidan, namun sayang bantuan habis dan akhirnya terputus," jelasnya.
"Dan Insya Allah kita akan kembali akan mengadakan desa binaan itu. Target kita adalah untuk program kesehatan stunting, penyakit menular dan TBC," imbuhnya.
Ketua IDI Wilayah Riau Marhan Effendi menyampaikan ucapan terimakasih atas undangan yang disampaikan. IDI Riau tentunya akan mendukung program-program dan berbagai kegiatan yang nantinya akan dilakukan oleh IDI Pekanbaru khsususnya untuk kegiatan kemasyarakatan.
"IDI Pekanbaru ini memang menjadi yang terbesar atau terbanyak anggotanya. Jumlahnya itu 2.600 lebih, bahkan hampir mencapai 2.700. Kedepan kita akan berkolaborasi untuk memberikan kontribusi langsung ke masyarakat. Mohon juga teman sejawat baik pengurus atau anggota IDI, agar lebih memperbaiki komunikasi baik pemerintah ataupun stakeholder agar lebih berkomunikasi dengan baik," harapnya.
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun pada kesempatan tersebut menyampaikan selamat dan apresiasi kepada pengurus IDI Cabang Pekanbaru yang resmi dilantik hari ini.
"Hari ini kita sama-sama menyaksikan pelantikan pengurus IDI Cabang Pekanbaru yang dimana dr Odih dipercaya diamanahkan menjadi ketua. Kita harapkan dengan dikukuhkannya IDI ini, bisa punya semangat baru tentunya untuk kesehatan di Kota Pekanbaru. Ada program, terobosan dan inovasi baru yang bisa berkolaborasi dengan pemko, TNI Polri atau Forkopimda," ujar Muflihun.
Ia mengajak IDI untuk membuat gerakan yang bisa menghasilkan bertumbuhnya kesehatan masyarakat Pekanbaru. Dimana memang hari ini masih ada program pusat yang harus dituntaskan seperti stunting, TBC, kemudian juga tingkat partisipasi polio masih rendah.
"Ini kan perlu kita serang secara masif. Kita berharap ada program dari IDI yang bisa mempercepat pencapaian pelayanan dasar di sektor kesehatan di Pekanbaru," harapnya.
Sebagai informasi selain pelantikan pengurus IDI Cabang Pekanbaru juga digelar dilaksanakan Seminar Hukum dan Kesehatan secara Hybrid. Seminar ini mengangkat tema Diskusi Interaktif Rujuk Balik dan Implikasi UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan terhadap Dokter dan IDI.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Serba Serbi, Kota Pekanbaru |