Ilustrasi Bank Credit Suisse. (int)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gara-gara mengalami kerugian 2,4 miliar franc Swiss atau sekitar Rp 30 triliun tahun lalu, bank terbesar kedua Swiss, Credit Suisse 'memangkas' 6.500 pegawai. Disebut, kerugian tersebut disebabkan penyelesaian sengketa dengan Pemerintah AS terkait krisis sub-prime mortage di 2008 lalu.
Bulan lalu, pemerintah AS meminta Credit Suisse menyiapkan US$ 5,28 miliar setara Rp 68 triliun untuk menyelesaikan sengketa akibat penjualan surat berharga yang menyebabkan krisis finansial 2008. Bank raksasa Swiss itu juga harus menyiapkan pencadangan hingga US$ 2 miliar atau setara Rp 26 triliun.
"Kami sudah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS, jadi kami sudah menghapus ketidakpastian di operasi kami ke depan," kata CEO Credit Suisse, Tidjane Thiam, dikutip dari CNN, Rabu (15/2/2017).
Kerugian ini menyusut jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,9 miliar franc Swiss atau sekitar Rp 38 triliun. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 6.500 pegawai akan dilakukan mulai tahun ini.
Credit Suisse juga sudah memangkas 7.000 karyawan di New York dan London akhir tahun lalu. Selain PHK, bank swasta itu juga memprioritaskan pemangkasan biaya operasional.*
Editor | : | Arya |
Sumber | : | CNN |
Kategori | : | Internasional, Ekonomi |