PEKANBARU (CAKAPLAH) - Selasa (20/2/2018) siang Calon Wakil Gubernur Riau Hardianto melakukan silaturahmi menyampaikan visi-misinya kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya di Tenayan Raya. Ada dua rumah tokoh masyarakat yang dikunjungi pada hari ini di Tenayan, yakni Marlis Kasim dan Esweli.

Pada siang hari, pukul 15.00, Hardianto bersama tim mengunjungi Rumah Marlis Kasim di persimpangan Jalan Harapan Raya-Jalan Lintas Sumatera. Sedangkan  untuk rumah Esweli yang berada di Jalan Sekuntum dikunjungi sekitar pukul 17.00.

Kunjungan Hardianto yang berpasangan dengan Lukman Edy pada Pilkada gubernur Riau ini banyak dihadiri masyarakat. Mulai dari perangkat kelurahan hingga masyarakat umum. Dalam silaturahmi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan uneg-unegnya kepada Cawagub tersebut.

Hal-hal yang banyak dibahas oleh masyarakat antara lain pembangunan infrastruktur yang kurang merata, pendidikan, dan juga kemasyarakatan.

Seperti yang disampaikan salah seorang masyarakat Kulim dalam pertemuan tersebut bahwa pembangunan saat ini hanya terpusat di tengah kota saja. Baik itu perbaikan jalan, pembangunan gedung dan sebagainya.

"Sementara di pinggiran masih banyak jalan yang rusak. Kalau Jalan Sudirman sudah tiap tahun selalu ditimpa dengan aspal baru," ujarnya.

Demikian juga dengan persoalan pendidikan. Salah seorang warga Tangkerang Timur menyatakan beberapa waktu lalu sempat terjadi aksi penyegelan sebuah SD. Aksi ini dilakukan karena masyarakat yang kecewa anaknya tidak bisa masuk di SD tersebut. Alasannya karena kelas penuh dan tidak mampu menampung lebih banyak siswa lagi.

"Ini saya pikir aneh, pemerintah tidak bisa membangun kelas tambahan, tapi fasilitas lain seperti stadion dan lainnya bisa dibuat," katanya.

Hardianto sendiri menyampaikan dalam pertemuan tersebut dan berbagai kesempatan lainnya mengenai program Riau Bangkit. Yang menjadi penekanannya dalam Riau Bangkit tersebut antara lain Bangkit Ekonomi dan SDM.

"Kita sadari untuk membangun ekonomi ini, perlu dukungan infrastruktur yang baik. Dengan demikian arus ekonomi tidak akan terhambat karena tiap daerah saling terkoneksi. Termasuk di antara membangun jalan-jalan yang ada di pinggiran kora," sebut Hardianto.

Politisi Gerindra ini mengakui bahwa pembangunan infrastruktur jalan selama beberapa tahun belakang tidak berjalan dengan baik. Dengan berpasangannya ia dengan LE yang memiliki koneksi nasional, ia yakin ada banyak pos APBN yang bisa diserap di Riau untuk membangun infrastruktur.

Demikian juga dengan sektor pendidikan. Dalam program Riau Bangkit, SDM Riau harus dibangun melalui pendidikan. Mulai dari pendidikan umum serta pendidikan agama. "Ini menjadi perhatian kita untuk membangun Riau. Kita akan menganggarkan beasiswa yang selama beberapa tahun terakhir ini tidak ada di Riau," sebutnya.

Mengenai infrastruktur pendukung pendidikan, nantinya jalur koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota akan ditingkatkan. Karena untuk tingkat SD hingga SMP ini menjadi kewenangan kabupaten/kota.

"Meski bukan kewenangan kita, semangat kita memajukan pendidikan ini akan kita tularkan ke kabupaten/kota. Jangan ada lagi kasus warga tempatan tidak bisa masuk sekolah," tegasnya.