PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ratusan warga menyerbu Kantor Pos Pekanbaru untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM), Jumat (9/9/2022).

Salah satu warga penerima bantuan, Rette mengaku senang mendapat bantuan BBM di tengah kondisi harga BBM subsidi naik.

"Alhamdulillah bantuan ini cukup membantu kebutuhan keluarga karena harga BBM subsidi naik," kata warga Kelurahan Pantai Raja, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru ini.

Dia mengaku mendapat bantuan BBM sebesar Rp500 ribu. Sebelumnya ia juga sudah pernah mendapat bantuan sembako sebesar Rp500 ribu pada bulan puasa lalu.

"Apalagi saya seorang ibu rumah tangga tidak bekerja, tentu bantuan ini bisa membantu suami. Mudah-mudahan ke depan masih terima lagi bantuan seperti ini," terangnya.

Untuk diketahui, penyaluran BLT BBM tahun 2022 di Riau ditandai menyerah secara simbolis oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Hadir dalam kesempatan itu, Eksekutif GM PT Pos Riau Teddi Kurniawan.

Pantauan di lokasi, ratusan masyarakat penerima bantuan secara bergantian menunggu antrean untuk menerima BLT BBM tahun 2022.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Riau melalui Dinas Sosial memastikan data penerima bantuan langsung tunai (BLT) akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, dari Kementrian Sosial, tidak ada masalah.

Berdasarkan data dari Kementrian Sosial RI, satu orang penerima BLT mendapatkan uang tunai sebesar Rp 150 ribu per bulan. Disalurkan setiap dua bulan. Jadi sekali terima Rp 300 ribu. Disalurkan dua kali.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Riau, Tengku Zul Effendi memastikan, data penerima BLT, adalah warga yang namanya terdaftar sebagai penerima bantuan program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan atau PKH.

Sehingga pihaknya memastikan data penerima BLT BBM di Riau tidak bermasalah.

"Penyaluran bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak mulai salurkan di Riau pada minggu ini. Penyaluran bantuan langsung tunai ini dilakukan melalui kantor pos. Namun penyalurannya dilakukan secara bertahap," ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Terkait jumlah penerima untuk di Riau, ia menjelaskan, datanya ada di PT Pos, karena penyalurannya dari kantor pos. Penyalurannya dilakukan melalui Kantor Pos dengan bank yang terhimpun dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.

"Kalau kita (Dinsos) tugasnya hanya memonitoring saja, kita akan adakan rapat evaluasi sudah berapa persen realisasinya dan apa kendalanya. Itulah yang kita koordinasikan," tukasnya.

Seperti diketahui, bantuan langsung tunai akibat kenaikan harga BBM ini diberikan kepada penerima selama 4 bulan. Yakni mulai September hingga Desember 2022 mendatang.

Jumlah penerima bantuan langsung tunai akibat kenaikan harga BBM ini se-Indonesia mencapai 20,65 juta jiwa.

Diberitakan sebelumnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi resmi naik per Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikan ini untuk BBM jenis Pertalite, solar dan pertamax.

"Kenaikan resmi berlaku 14.30 WIB," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sabtu (3/9/2022).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Pers bersama Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022), menjelaskan, alasan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Dijelaskan, harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.

"Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu," kata Jokowi.