JAKARTA (CAKAPLAH) - Hal pertama yang terlintas jika mendengar tentang negara Turki, mungkin keseruan menaiki balon udara di Cappadocia. Namun tidak bagi pemain sinetron Ratna Galih.

Balon udara bukan menjadi satu-satunya prioritas saat mengunjungi negara itu. Ibu 3 orang anak tersebut malah tertarik tentang sejarah agama Islam saat mengunjungi Turki beberapa waktu lalu.

"Iya di Turki memang banyak wisata religi, karena memang di sana banyak peninggalan Islam kan. Nah selain peninggalan Islam, banyak juga peninggalan agama-agama lain. Jadi, selain belajar wisata halal tapi bener-bener sempat belajar lagi sejarah dunia di sana,” ucapnya.

“Aku belajar sejarah dunia itu seperti apa sih, bagaimana dunia terbentuk hari ini, itu kan terbentuk dari sejarah-sejarah kita dulu. Dan bener banget, aku merasa emang apa yang terjadi sekarang memang pengulangan sejarah yang dulu, dan memang bener banget kalau dibilang sejarah tuh berulang,” sambungnya.

Banyak pelajaran yang didapat oleh pemain sitkom ‘The Coffe Bean Show’ itu ketika berada di Turki. Saking tertariknya dengan pelajaran sejarah yang ia temui di Turki, mantan kekasih Raffi Ahmad tersebut sampai merasa tertantang untuk memperdalam lagi sejarah Islam, saat ia sampai di Indonesia.

“Aku sangat tersentuh saat berada di Turki. Aku pulang ke Indonesia, sampai terobsesi dan mikir ‘Gue enggak bisa nih kalau pengetahuan gue cuma kayak gini aja’.”

“Setelah pulang dari sana (Turki), aku jadi lebih tertantang lagi untuk belajar lagi tentang sejarah Islam khususnya dan sejarah dunia umumnya, jadi pas dari sana aku baca lagi, karena beberapa buku ada yang memang belum sempet aku baca,” tandasnya.

Meskipun memiliki hobi membaca dan keinginan yang tinggi untuk belajar, namun Ratna mengaku tak mudah jika harus menjalankan hobinya itu, sedangkan ia memiliki tiga anak kecil yang harus selalu berada dalam pengawasannya.

“Tapi emang ya, setelah jadi ibu tuh enggak bisa kayak pas aku masih single, bisa baca kapan aja. Dulu biasanya kalau satu buku yang tebalnya 100 halaman, satu hari udah beres, sekarang tuh yang 200 halaman aja butuh 3-4 hari untuk ngabisinnya, karena aku kan kalau baca enggak bisa diganggu, jadi kalau ke distract, aku ulang lagi, gitu,” tutupnya mengakhiri perbincangan.