PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Riau Dr Hendri Sayuti MAg menjadi khotib dalam pelaksanaan Salat Id di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Riau jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Rabu (10/4/2024).
Seperti tahun-tahun sebelumnya Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar pelaksanaan Salat Id. Selain Hendri Sayuti bertindak sebagai Khotib, ada Refi Aulia yang ditunjuk menjadi imam. Refi sendiri merupakan mahasiswa Prodi Manajemen Umri asal Kuantan Singingi dan penerima beasiswa dari kampus Umri.
Terlihat hadir di barisan makmum seperti mantan Rektor UIN Suska Riau yang juga mantan Ketua PWM Riau sekaligus Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Prof Dr HM Nasir Karim MA, sekretaris PWM Riau Abunawas, Wakil Rektor I UMRI, Dr. Wirdati Irma, S.Pd.,M.Si, Wakil Rektor II UMRI, Dr.H.M Rasyad Zein
Dalam khutbahnya, Hendri Sayuti mengatakan Ramadan bulan agung yang membentuk karakter kita sehingga semakin dekat dengan Allah. Kita harus bersyukur pada Ramadan tahun ini kita bisa menyempurnakan ibadah selama 30 hari. Akan tetapi kebiasaan beribadah selama Ramadan harus terus dijalankan dengan Istikomah dan jangan berhenti ketika Ramadan telah berakhir.
"Ketaatan kaum muslimin tidak boleh bersifat musiman dan periode-periode tertentu tetapi terus dilakukan sampai kita menemukan ajal. Kita baru berhenti beribadah ketika maut menjemput kita," pesan dosen UIN Suska Riau itu.
Pada kesempatan itu Khotib juga berpesan bahwa semua amal, perjuangan, karya ibadah, tidak boleh dipersembahkan kepada siapapun kecuali selain kepada Allah. Karena apabila kita berbuat adalah dalam rangka meningkatkan branding dan pencitraan bahkan mengandung ridho daripada manusia maka kita akan menyesal. "Karena suatu saat orang yang kita minta ridho tersebut nasibnya akan sama dengan kita yakni sama-sama di bawah tanah," ingatnya.
Oleh sebab itu Hendri Sayuti mengajak kaum muslimin hanya berorientasi hanya kepada Allah.
Namun demikian Hendri Sayuti mengingat bahwa meski saat ini umat muslim di tanah air merayakan 'kemenangan' setelah melaksanakan ibadah Ramadan, jangan melupakan penderitaan yang tengah dialami umat Islam di Palestina.
Ketua PWM Riau itu mengatakan tantangan umat Muslim semakin berat. Bahkan, sepanjang sejarah, tahun ini adalah Idulfitri paling brutal. Karena di saat kita berpuasa, sampai detik ini kaum Muslimin di Palestina dan Negeri Syam justru dibunuh secara biadab.
"Tantangan umat Islam saat ini sangat berat. Disaat kita menata kehidupan yang lebih baik, sampai detik ini kaum muslimin yang ada di negeri Syam, kaum muslimin di Palestina hari ini masih dibunuh secara biadab oleh musuh Allah. Di saat Kita duduk dengan tenang di sini, sisakan ingatan kita betapa saudara kita di Palestina bagi mereka Idulfitri bukan suatu kegembiraan tetapi berjuang untuk bertahan hidup," ucap Hendri dengan getir.
Untuk itu, dia berharap di Idulfitri ini semua pihak tetap bermunajat pada Allah agar memberikan pertolongan pada saudara-saudara di Palestina dan sejumlah daerah lainnya.
Hendri Sayuti juga menyorot kerusakan moral. Standar kemoralan, kejujuran sudah sulit ditemukan. "Kita sama-sama menyaksikan dan berhadapan dengan kondisi rusaknya moral," ungkapnya.
Padahal, prestasi apapun yang diraih dengan cara tidak benar dan membolak-balikkan fakta tidak akan berlangsung lama.
Khatib mengutip perkataan Rasulullah seperti diriwayatkan HR Ibnu Majah; “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi perkara publik”. Karena itu, umat Muslim, katanya, jangan kaget.
Karenanya melalui forum khutbah Idulfitri ini, harus dijaga ketaatan pada Allah. Karena sebesar apapun karya yang diberikan, jika itu tidak untuk Allah, maka akan tetap jadi orang yang merugi.
Takwa adalah jembatan. Seandainya kita bertakwa secara kolektif, Insya Allah Tuhan memberi keselamatan pada negeri ini. "Apapun kondisi yang dialami oleh umat Muslim saat ini, jika mereka tetap bertakwa secara kolektif, semoga Allah menghindarkan dari kerusakan," ungkap Khatib.
Usia pelaksanaan salat ied, Hendri Sayuti bersyukur Idulfitri tahun ini digelar serentak oleh umat Muslim di Indonesia dan dunia. Dia juga bersyukur atas ibadah ramadan yang telah dilalui oleh umat Islam di dunia. Dia berharap, meski telah melewati ramadan, umat muslim tetap menjaga diri menjadi orang yang baik.
Sementara, kepada warga Muhammadiyah, dia meminta memberi contoh yang baik dalam melaksanakan ibadah Idul Fitri. "Termasuk juga ketika berkendara. Biasanya setelah salat ied ini lalu lintas terbilang ramai. Kita imbau, agar warga Muhammadiyah bisa menjadi contoh yang baik bagi warga lainnya saat berkendara," katanya.**
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Riau, Serba Serbi |