(CAKAPLAH) - Rusia pada Rabu (24/4/2023), memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang dibuat Amerika Serikat (AS) dan Jepang, yang menyerukan semua negara untuk mencegah perlombaan senjata nuklir di luar angkasa.
Hasil pemungutan suara di DK PBB yang beranggotakan 15 negara adalah, 13 suara mendukung, Rusia menentang, dan Tiongkok abstain. Resolusi tersebut meminta semua negara untuk tidak mengembangkan atau mengerahkan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya di luar angkasa.
Dubes AS di PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan, ia mempertanyakan komitmen Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan Moskwa tidak berniat mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa.
“Veto hari ini menimbulkan pertanyaan mengapa? Mengapa jika Anda mengikuti aturan, Anda tidak mendukung resolusi yang menegaskan kembali aturan tersebut? Apa yang mungkin Anda sembunyikan,” tanyanya.
AS dan Rusia pernah menyetujui perlunya verifikasi kepatuhan untuk tidak berlomba membuat senjata nuklir di luar angkasa, melalui perjanjian internasional pada 1967.
Sementara Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyatakan, negaranya menolak resolusi tersebut dan menyebutnya sebagai benar-benar tidak masuk akal dan dipolitisasi. Ia mengatakan bahwa resolusi tersebut tidak cukup untuk melarang semua jenis senjata di luar angkasa.
Rusia dan Tiongkok mengusulkan amendemen resolusi rancangan AS-Jepang yang menyerukan semua negara, terutama negara-negara yang memiliki kemampuan luar angkasa yang besar, untuk selamanya mencegah penempatan senjata di luar angkasa, dan ancaman penggunaan kekuatan di luar angkasa.
Namun usulan amendemen tersebut gagal mendapatkan minimal 9 suara “ya” yang diperlukan untuk diadopsi.**
Editor | : | Delvi Adri |
Sumber | : | beritasatu.com |
Kategori | : | Internasional |