PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota DPR RI Abdul Wahid menegaskan dirinya maju sebagai Bakal calon gubernur Riau adalah untuk mengabdi kepada daerah kelahirannya, Provinsi Riau. Ketua DPW PKB Riau itu juga mengatakan ia maju Pilkada gubernur bukan untuk mengejar jabatan.

Hal tersebut disampaikan Abdul Wahid saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur Riau ke DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau, Ahad (12/5/2024) malam.

Abdul Wahid memboyong sejumlah anggota DPRD Riau dari PKB, jajaran pengurus dan kader PKB serta pendukungnya saat mendaftar ke Kantor PKS Riau jalan Soekarno Hatta Pekanbaru.

Kedatangan Abdul Wahid disambut langsung oleh Ketua DPW PKS Ahmad Tarmizi, Sekretaris Syamsudin B, Bendahara PKS yang juga ketua penjaringan bakal calon gubernur Riau, Markarius Anwar dan sejumlah pengurus partai.

Dalam sambutannya Ketua DPW PKS Riau Ahmad Tarmizi memuji Abdul Wahid yang sejak jauh-jauh hari telah memproklamirkan diri maju Pilkada gubernur ketika banyak politisi di Riau masih ragu karena harus mundur dari jabatannya di legislatif.

"Provinsi Riau membutuhkan tokoh muda, visioner dan berani. Kami PKS belajar dari PKB dan pak Abdul Wahid biar tokoh-tokoh muda berani muncul," kata Ahmad Tarmizi yang berharap agar koalisi antara PKB dan PKS pada Pilpres lalu terus berlanjut di Riau dan pilkada kabupaten kota.

Sementara bakal calon gubernur Riau Abdul Wahid menyebut kalau PKS adalah teman karena dalam beberapa kontestasi politik PKS dan PKB pernah berkoalisi. Jauh sebelum koalisi pada Pilpres 2024 lalu, PKS dan PKB pernah pernah mengusung calon bupati di Kabupaten Indragiri Hulu namun calon yang mereka usung kalah tipis dari calon lain.

"Ada persepsi orang kalau antara PKS dan PKB tidak bisa menyatu, seperti air dan minyak. Tetapi begitu ketika keduanya bersatu hasilnya luar biasa. Kami sangat berharap PKS dan PKB di Riau bisa menyatu (koalisi, red), bahkan untuk Pilkada kabupaten kota. Dimana kita tahu kita punya ideologi dan harapan yang sama," kata caleg DPR RI peraih suara terbanyak di Riau tersebut.

Pada kesempatan itu Abdul Wahid menyampaikan bahwa dirinya maju Pilgub Riau tidak untuk mengejar jabatan akan tetapi untuk mengabdi kepada daerahnya. "Saya tidak mengejar jabatan, makanya mengapa saya menyatakan maju gubernur meskipun harus mundur dari DPR RI karena Riau ini adalah kampung halaman kita yang harus ditata dengan baik dan benar. Hanya untuk pengabdian, makanya mundur dari jabatan bukan menjadi persoalan bagi saya," tegasnya.

Akan tetapi Abdul Wahid mengatakan kalau dirinya harus tetap realistis dalam berpolitik serta mengambil langkah yang terukur. Salahsatunya adalah dengan melihat hasil survey yang akan dilakukan sebanyak tiga kali.

"Kami di PKB sedang melakukan survei dan bulan Mei ini hasilnya akan keluar. Lalu survei kedua bulan Juli atau Agustus serta survei terakhir bulan Oktober sebelum pemilihan," jelasnya lagi.

Pada kesempatan itu Abdul Wahid juga menilai jika PKB dan PKS berkoalisi maka partai ini sudah bisa mendaftarkan calon gubernur dan wakil gubernur ke KPU. Ia juga berharap agar koalisi PKB dan PKS tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga di kabupaten kota di Riau sehingga garis komando jelas dan kampanye lebih mudah karena dinamika tidak terlalu liar.

Sementara pada kesempatan tersebut Ketua Tim Penjaringan PKS Riau Markarius Anwar menyampaikan bahwa pihaknya hanya menerima pendaftaran dari calon gubernur akan tetapi seleksi akan dilakukan di tingkat DPP.

Ia menyampaikan bahwa nanti di DPP ada beberapa yang akan ditanyakan kepada calon yang mendaftar yaitu apakah calon sudah punya partai pengusung untuk maju Pilgub, siapa wakilnya dan apakah akan menggandeng kader PKS.

"Tentu calon yang mau menggandeng kader PKS poinnya beda dengan yang tidak menggandeng. Sejauh ini ada beberapa calon yang mendaftar menyatakan siap maju bersama kader PKS seperti Mawardi M Saleh, Sofyan Siroj dan Syahrul Aidi Maazat," jelas Markarius.

Markarius juga mengatakan DPP juga akan meminta dan menanyakan hasil survei dari calon gubernur, serta menanyakan proposal pemenangan pilkada dari bakal calon yang mendaftar.