SIAK (CAKAPLAH) - Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni Merza ditabalkan gelar adat sebagai Datuk Seri Setia Amanah dan Timbalan Datuk Seri Setia Amanah oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak, Ahad (09/06/2024).
Penetapan dan keputusan LAMR Siak atas pemberian gelar adat tersebut tertuang dalam SK Nomor: 02/LAMR/V/2024 tentang pemberian gelar adat kepada Tuan Bupati Siak Alfedri dan Tuan Wakil Bupati Siak Husni Merza per tanggal 8 Mei 2024.
Prosesi upacara penabalan gelar adat dilaksanakan di Lantai II Gedung LAMR Siak, Jalan Hangtuah, Kecamatan Siak.
Sebelum upacara penabalan dimulai, Alfedri dan Husni diarak diiringi kompang bak pengantin dari rumah dinas berjalan kaki menuju gedung LAMR Siak. Keduanya mengenakan pakaian kebesaran adat melayu diikuti oleh sang istri dan rombongan arakan.
Rombongan yang hadir juga terbilang tamu istimewa, di antaranya ada Pengurus LAM Provinsi Aceh, LAM Jakarta diwakili Nasir Ma'adaf, PJ Bupati Batubara Nizhamul dan istrinya Raja Erna disertai rombongan, sejumlah pejabat Pemprov Riau, Perwakilan Kejati Riau, Polda Riau, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Majelis Kehormatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf, Resam Kesultanan Siak Tengku Pangeran Kashar Harun, Forkopimda Kabupaten Siak, pimpinan instansi vertikal, Ormas Pemuda Pancasila, tokoh agama, tokoh masyarakat, camat, penghulu dan masyarakat Siak.
Rangkaian acara diawali dengan penyambutan dengan pencak silat, dilanjutkan dengan tari Zapin persembahan dan pembacaan surat putusan.
Penganugrahan dan pemberian gelar adat ditandai dengan penyerahan warqah berupa tanjak, selempang dan sebilah keris yang dipasang oleh MKA LAMR Siak, H Wan Said.
DPH LAMR Siak Datuk Seri Arfan Usman dalam sambutannya menyampaikan pemberian gelar adat ini sesuai berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ARDT) LAM Riau.
Menurutnya, pemberian tersebut atas dasar keberhasilan kepemimpinan bupati dan wakil bupati Siak selama menjabat hampir satu periode sebagai bupati defenitif.
"Hari ini terbukti dari pembangunan dan inovasi yang dilaksanakan Bupati dan Wakil Bupati Siak telah meraih banyak penghargaan baik di provinsi maupun nasional. Tuan Alfedri juga sebelumnya diberi gelar Timbalan Datuk Setia Amanah saat menjabat wakil bupati Siak periode 2016-2021. Gelar ini secara positif upaya kita untuk untuk menghormati dan menyematkan panggilan baik kepada yang diberi gelar sesuai adat istiadat melayu, dan sesuatu yang bersifat prioritas atau mustahak," katanya.
Senada dengan pernyataan itu, Timbalan DPH LAMR Siak, Irvan gunawan mengatakan bahwa penganugrahan gelar adat kepada pemimpin negeri merupakan kebiasaan lazim bagi orang melayu. Ini juga menjadi penghormatan karena telah menunjukkan baktinya terhadap negeri dan masyarakat melayu.
"Pemberian gelar adat haruslah sesuai menurut alur, patut dan layaknya seseorang diberi gelar. Tak dipungkiri, selama menjabat hampir ratusan prestasi yang diraih Pemerintah Kabupaten Siak di bawah kepemimpinan Alfedri dan Husni. Kesimpulannya semua persyaratan dan penunjang itu jadi satu kesatuan utuh yang masuk dalam unsur alur dan patut untuk dianugerahi gelar, ibarat bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri usai upacara penabalan gelar adat mengatakan, penyematan itu tentunya dimaknai sebagai simbol berkah untuk menghadirkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi adat istiadat melayu.
"Ini sebuah amanah bagi kami agar menjadi pemimpin yang menjunjung tinggi resam budaya melayu agar tak lekang waktu. Kami meminta tunjuk ajar kepada datuk terdahulu dan kami senantiasa memohon doa dalam menjalankan tugas ke depan," katanya.
Dia juga meminta masukan dan saran dari semua elemen, termasuk LAMR Siak dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Sekarang Pemkab Siak tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk tahun 2025-2045. Kami berkomitmen dengan visi-misi yaitu terwujudnya Kabupaten Siak sebagai pusat budaya melayu di Asia Tenggara, sebab ini sesuai pula dengan tagline kita Siak The Truly Malay," katanya.
Oleh karena itu, Pemkab Siak sangat memprioritaskan kebudayaan dalam penyusunan RPJPD, bahkan dia berniat akan memisahkan dan membuat Dinas Kebudayaan yang mandiri sehingga diharap dapat fokus dalam mengembangkan kebudayaan melayu.
"Harus ada dinas kebudayaan sendiri. Insyaallah ini akan kita wujudkan nantinya karena ini kita susun di RPJPD. Bila perlu kampus yang ada di Siak disisipkan Program Studi (Prodi) Kebudayaan Melayu," tutupnya. (Infotorial)
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |