PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi V DPRD Riau Sugianto mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) dan sekolah agar melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 dengan transparan. Ia menegaskan, transparansi tidak hanya menjadi slogan, tetapi harus benar-benar diterapkan.

"Jika memang ada aturan, harus ditegakkan dengan benar. Jangan menggunakan alasan klasik seperti jaringan rusak untuk melonggarkan intervensi pihak tertentu," tegas Sugianto, Jumat (21/6/2024).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, kecurangan sering ditemukan dalam pelaksanaan PPDB, baik berupa titipan atau bentuk lainnya.

Ia juga menambahkan, ketika berkunjung ke daerah lain, meteran menjadi hal yang populer disebut-sebut masyarakat. Masyarakat mengaku tidak akan membawa meteran untuk mengukur jarak zonasi, jika pelaksanaan dilakukan secara profesional.

"Kita meminta agar tidak ada jatah-jatahan. Laksanakan saja sesuai aturan. Jangan sampai ada masyarakat yang membawa meteran dari rumah ke sekolah dengan sistem zonasi saat ini," tegasnya.

Sebelumnya, Penjabat(Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, meminta masyarakat melaporkan jika ditemukan kecurangan seperti pungli saat pelaksanaan PPDB. "Jika ada yang main curang, silakan dilaporkan, akan kita berikan sanksi. Karena semua anak-anak punya harapan," ujarnya.

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Negeri di Provinsi Riau akan dimulai, Jumat (21/6/2024). Informasi demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Roni Rakhmat, Kamis (20/6/2024).

Roni mengatakan, PPDB dimulai dengan tahapan pra pendaftaran. Dimana peserta didik sudah bisa mulai mengupload dokumen-dokumen persyaratan PPDB melalui aplikasi yang sudah disiapkan oleh panitia dan dapat mengakses laman ppdb.riau.go.id.

"Besok tahapan PPDB SMA/SMK negeri di Riau sudah dimulai, saat pra pendaftaran para calon siswa sudah mulai bisa mengupload dokumen," ujar Kepala Dinas Pariwisata Riau ini.

Beberapa dokumen yang perlu disiapkan diantaranya yakni Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah satuan pendidikan luar yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP tamatan tiga tahun terakhir.

"Kemudian, surat keterangan rata-rata nilai rapor semester I-V SMP/sederajat. Usia paling tinggi 21 tahun pada 1 Juli 2024. Kartu Keluarga (KK) dan surat keterangan keabsahan dokumen," terang Roni.

Setelah upload dokumen, lanjut Roni, kemudian pada 24-29 Juni peserta didik yang sudah mendaftar bisa memilih sekolah yang diinginkan. Khusus bagi peserta didik yang mendaftar di SMK, selain pilih sekolah, peserta didik juga harus memilih jurusan yang diinginkan.

"Khusus untuk yang mendaftar di SMK, peserta didik bisa memilih jurusan berbeda di sekolah yang sama apabila mengambil jalur di luar rangking," katanya.

Setelah memilih sekolah, pada tanggal 30 Juni 2024 tahapan PPDB masuk ke proses rekonsiliasi data. "Sesuai jadwal pada tanggal 1 Juli 2024 kita akan umumkan penetapan hasil seleksi PPDB Riau tahun 2024 untuk tingkat SMA dan SMK negeri di Provinsi Riau," tutupnya.**