Tri Rismaharini
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menanggapi santai keinginan Partai NasDem yang terang-terangan tertarik memboyong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma ke Jakarta untuk Pilkada DKI 2022.
Hal itu sebelumnya disampaikan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus saat studi banding ke Surabaya beberapa waktu lalu.
Menurut Gembong, pernyataan itu tak lebih dari upaya 'memanasi' dinamika politik yang ada saat ini.
"Ya kan memang NasDem kerjanya manas-manasi saja. Tidak apa-apa, dinamika politik aja itu. Tidak masalah," ujar Gembong saat dihubungi, Selasa (30/7/2019).
Gembong menuturkan, rencana memboyong Risma ke Jakarta sebenarnya telah digadang-gadang oleh PDIP sejak Pilkada 2017 silam. Namun hal itu urung dilakukan karena Risma menolak.
"Sebenarnya kan sudah dari 2017 itu. Tapi Bu Risma tidak mau," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Gembong, PDIP tak mau terburu-buru membicarakan sosok Risma untuk maju dalam Pilkada 2022. Menurutnya, Risma masih fokus merampungkan pekerjaan sebagai wali kota di Surabaya.
"Biar Bu Risma konsentrasi menyelesaikan pekerjaan di Surabaya. Nanti ada saatnya partai akan memanggil kader-kader terbaik di Jakarta. Ada saatnya nanti," ucap Gembong.
NasDem sebelumnya menyampaikan keinginan memboyong Risma ke Jakarta untuk Pilkada 2022. Risma dianggap berhasil dalam menata kota, salah satunya termasuk dalam pengelolaan sampah.
Risma yang merupakan kader PDIP itu sendiri diketahui telah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia pertama kali menjabat pada periode 2010-2015. Risma lalu terpilih kembali sebagai Wali Kota untuk periode 2016-2021.
Risma sendiri tak mau berkomentar banyak dengan wacana NasDem memboyongnya ke Jakarta. Dia menegaskan saat ini masih fokus membenahi Kota Surabaya.
"Kurang tahu, masih lama kok," kata Risma saat meninjau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019).
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | cnnindonesia.com |
Kategori | : | Jawa Timur, Politik |