Politisi PDI-Perjuangan (PDI-P), Masinton Pasaribu.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) digelar hari ini, Senin (11/4/2022), yang menolak wacana 3 periode masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta menuntut dibatalkannya rencana kenaikan harga sejumlah bahan pokok makanan dan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite oleh Pemerintah.
Terkait aksi ini, Politisi PDI-Perjuangan (PDI-P), Masinton Pasaribu mempertanyakan keberadaan sosok Menteri Koordinator (Menko) di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maaruf Amin yang diduga sebagai pemicu terjadinya aksi. Dikatakannya, seyogyanya sang Menko sebagai aktor yang melemparkan wacana dukungan 3 periode itu, saat ini harus muncul memberikan penjelasan kepada publik.
"Pertanyaannya adalah kemana Menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut? Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu? Kenapa bukan Menko tersebut yang menjelaskan kepada publik dan massa aksi yang melakukan penolakan perpanjangan 3 periode masa jabatan presiden. Bahwa gagasan di atas bukan berasal dari Presiden Jokowi, melainkan dari dirinya sendiri sebagai Menko yang sebenarnya tidak memiliki kewenangan di bidang politik," tegas Masinton kepada wartawan Senin (11/4/2022).
Dia melanjutkan Menko tersebut seharusnya mundur dari jabatannya saat Jokowi sudah mau bertanggung jawab atas tindakan bawahannya itu.
Apalagi, telah menyebarkan big data dan hoax kepada masyarakat Indonesia.
"Harusnya Menko tersebut secara ksatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data 'hoax' kepada masyarakat Indonesia," pintanya.
Sementara terhadap pernyataan Presiden Jokowi sebelumnya yang menegaskan pemerintah tidak memiliki agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden, Masinton menyatakan hal tersebut sebagai tindakan ksatria sebagai seorang pemimpin.
"Sikap Jokowi sudah ksatria dalam bentuk tanggung jawab seorang pemimpin yang mengambil alih tindakan keblinger bawaannya dan semena-mena kepada rakyat," katanya Masinton.