PEKANBARU (CAKAPLAH) - Banyak anak muda inspiratif yang memilih membuka bisnis. Seperti wanita cantik yang suka ngopi satu ini yang sukses jadi bos di coffee shop miliknya yang bernama Luke Coffee di Bangkinang.
Dimulai dari tahun 2020, saat pandemi Covid-19 membuat hampir segala hal berubah total, karena pembatasan aktivitas sosial ini, para pengusaha coffee shop pun kini lebih memilih membangun coffee shop sederhana dengan menawarkan menu kopi ready to go alias take away.
Inilah yang menjadi ide bagi wanita yang sekarang juga masih aktif bekerja sebagai staff administrasi di SMA Negeri 9 Pekanbaru ini. Wanita bernama Youmil Harmalita yang biasa disapa Omi ini meracik sendiri menu kopi di coffee shopnya. Sehingga kopi yang ditawarkan bisa dinikmati bukan hanya pria, tapi juga wanita.
Kopi yang dia racik ini tergolong sangat ringan, sehingga membuat orang-orang yang awalnya tidak bisa minum kopi jadi aman untuk minum kopi. Bahkan banyak sekali orang yang awalnya tidak suka kopi, jadi suka minum kopi. Menarik sekali bukan?
”Sungguh menyenangkan di saat mendengar komentar positif dari para customer yang dulunya tidak suka kopi, jadi suka kopi setelah mencoba kopi Luke. Bahkan ada orang-orang yang dulunya tidak bisa ngopi karena masalah lambung, justru saat minum kopi Luke aman – aman saja, sebagai pemilik bisnis coffee shop, saya merasa ini adalah pencapaian yang sangat besar,” beber Omi, Selasa (18/7/2023).
“At the same time, kalau di coffee shop itu selalu ketemu dengan orang-orang yang menarik. Jadi menurutku, coffee shop bukan hanya sekadar minum secangkir kopi. Tapi kamu bisa ketemu banyak hal dan orang baru,” tambah Omi.
Kata Omi, dengan membangun coffee shop, harapannya ingin orang lain juga merasakan hal yang sama, yaitu merasa connected, productive, dan inspired. Tapi setelah punya bisnis sendiri, menurutnya harus upgrade skill set diri sendiri.
"Aku pun masih banyak belajar sampai saat ini dalam berbisnis. Misalnya bagaimana cara me-manage orang. Jadi, yang paling penting adalah kamu harus memotivasi diri sendiri untuk belajar dan berkembang,” ungkap Omi.
“Aku melihat bisnis sebagai supply and demand. Kalau ada demandnya pasti bisnis tersebut bisa berkembang. Jadi memang harus lihat market sizenya dulu seberapa. Setelah itu, kamu bisa mencari partner bisnis," tambah Omi.
Ia pun melanjutkan, lantaran merasa belum perfect dan skill yang ia punya bukan yang terbaik, jadi ia membutuhkan skill orang lain untuk sama-sama membangun usaha.
Sebagai staff administrasi di SMA Negeri 9 Pekanbaru, Ia akan mengurus bisnisnya di akhir pekan saja. Sementara saat hari biasa coffee shopnya dikelola oleh partner bisnisnya dan karyawan-karyawannya.
Ia juga memberi pesan kepada orang-orang yang mau memulai bisnis sendiri. Pertama, selalu mau belajar dan ngobrol dengan banyak orang.
"Kedua, jangan takut gagal karena kegagalan membuat kita belajar untuk meraih kesuksesan dan terakhir your people are your asset. Ini artinya belajar untuk percaya dengan partner dan compliment each other to develop your skill set,” tutup Omi.
Penulis | : | Delvi Adri/Rilis |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Gaya Hidup |