ROHUL (CAKAPLAH) - Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM memperingati hari jadi ke-20. Peringatan 2 dekade radio yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul itu dirayakan dengan berbagai kegiatan yang bermakna.
Dalam peringatan milad tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Rohul meluncurkan LPPL baru yang bernama "Rokan Hulu TV" sebagai salah satu sarana penyebarluasan Informasi Publik berformat Audio Visual Digital.
Kegiatan peringatan HUT LPPL Radio Swara Lima Luhak diisi dengan berbagai kegiatan lomba yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, seperti stand up comedy, lomba penyiar, lomba karaoke, lomba azan, dan tahrim.
Puncak Peringatan Milad LPPL RSLL ke-20 ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Rokan Hulu H. Sukiman yang diwakili oleh Asisten I Setda Rohul, Fatanalia Putra, dan Asisten II Setda Rohul, Drs H Ibnu Ulya.
Kepala Diskominfo Rohul, H Sofwan, menyebutkan bahwa Dinas Komunikasi dan Informasi kabupaten Rokan Hulu terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan informasi publik dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
"Salah satunya dengan melakukan revitalisasi peran dan fungsi Radio Swara Lima Luhak. Sekarang ini siaran radio tidak hanya dapat diakses melalui frekuensi radio, namun juga dapat diakses melalui gadget," ujar Sofwan, Sabtu (8/7/2023).
Tak hanya Radio, Diskominfo Rohul kini juga telah memiliki Rokan Hulu TV sebagai bagian upaya Diskominfo memperluas akses informasi, khususnya informasi pembangunan di negeri seribu suluk kepada masyarakat.
Sofwan berharap, melalui inovasi yang dilakukan, Radio Swara Lima Luhak dan Rokan Hulu TV dapat menjadi media arus utama yang dipercaya, menjadi referensi utama, dan dekat dengan masyarakat.
Hiburan Gratis bagi Warga dan Berkah bagi Pengusaha dan Pedagang Kecil
Meski berlangsung sederhana, kegiatan Milad LPPL Radio Swara Lima Luhak ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Sempat ditunda sehari karena hujan, tidak sedikitpun menyurutkan antusiasme warga dalam menghadiri kegiatan tersebut. Sejak pagi, warga telah mendatangi Dataran Tinggi Pematang Baih, untuk menyaksikan berbagai kegiatan lomba mulai Sabtu pagi hingga malam.
Tak hanya itu, sebagai bentuk dukungan Diskominfo Rohul terhadap khasanah budaya lokal, puncak peringatan 2 Dekade Radio Swara Lima Luhak sekaligus peluncuran Rokan Hulu TV juga melibatkan musisi asli Rokan Hulu seperti Zahra Lida, Rudi Rambah, Andrizal Serombou, dan Kompas Band.
Kehadiran musisi lokal ini mendapat apresiasi warga yang ditunjukkan dengan padatnya penonton di Dataran Tinggi Rantau Baih, hingga warga harus rela menonton dari jalur lambat jalan Tuanku Tambusai.
Warga pun memberi penilaian positif pada Diskominfo Rohul yang menjadi pionir dalam memaksimalkan pemanfaatan fasilitas Ruang Publik seperti Dataran Tinggi Pematang Baih.
"Selama ini dataran tinggi Pematang Baih kesannya kurang termanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan hiburan, seni, dan budaya, jadi harapannya ke depan kuantitas kegiatan di ruang publik seperti ini harus lebih dimaksimalkan, dan apa yang dilakukan Diskominfo saya kira sebuah langkah maju dan layak diapresiasi," ujar Andi, salah seorang pengunjung.
Selain memberikan hiburan gratis bagi warga, kegiatan yang digelar di Dataran Tinggi Pematang Baih tersebut ternyata juga berdampak terhadap peningkatan ekonomi pedagang kecil. Para pedagang mengaku mengalami peningkatan omset selama berlangsungnya kegiatan.
"Alhamdulillah, selama kegiatan ini pendapatan saya meningkat lebih dari 50 persen," ucap Rizal, salah seorang pedagang sate yang berjualan di sekitar lokasi acara.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Drs. Ibnu Ulya, dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada Diskominfo Rohul. Menurutnya, pemanfaatan ruang publik serta pelibatan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pemerintah terbukti mampu memberi gairah terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
"Kita lihat pemanfaatan ruang terbuka publik seperti ini memberikan multi efek pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Di satu sisi, masyarakat mendapat hiburan gratis, sponsor bisa mempromosikan produknya, dan para pedagang kecil serta UMKM pun mendapatkan berkah karena omsetnya meningkat."
"Kedepannya, hendaknya kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan intensitasnya, tidak hanya kegiatan pemerintah tapi juga swasta. Tentunya, perlu penataan sehingga ada kolaborasi sehingga ekonomi masyarakat bangkit, dan Diskominfo kami lihat menjadi pionir dalam hal ini," ujar Ibnu Ulya.
Sejarah Singkat Radio Swara Lima Luhak
Radio Swara Lima Luhak 104.4 FM pertama kali mengudara pada 1 Juni 2003. Radio tersebut awalnya bernama Radio Pemerintah Daerah (RPD), kemudian Radio Pelangi Darussalam, dan akhirnya berganti nama menjadi Radio Swara Lima Luhak berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal.
Pemilihan nama Radio Swara Lima Luhak didasarkan pada aspek antropologi Rohul yang berasal dari 5 wilayah kerajaan (Luhak) yang di dalamnya terhimpun masyarakat heterogen. Pemerintah berharap pemilihan nama tersebut dapat menjadikan Radio Swara Lima Luhak sebagai corong penyebarluasan informasi, sarana pelestarian, pengembangan Budaya, serta hiburan bagi masyarakat Rohul.
Pada tahun 2016, Radio Swara Lima Luhak mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Keputusan Menteri Nomor 715 Tahun 2016 tentang Izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal Jasa Penyiaran Radio Swara Lima Luhak dengan Frekuensi FM 104.4 MHz.
Guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, Radio Swara Lima Luhak tidak hanya dapat dinikmati melalui frekuensi publik di FM 104.4 MHz, namun juga telah berkembang dan dapat diakses melalui internet.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |