PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 48 mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi se-Indonesia mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 tahun 2023 di Universitas Lancang Kuning Riau (Unilak Riau). 

 

Dalam program tersebut puluhan mahasiswa ini akan kuliah di kampus Unilak selama empat bulan yang dimulai dari 11 September hingga akhir Desember 2023. 

 

Penyambutan dan perkenalan lingkungan kampus Unilak dilakukan di aula Pustaka Unilak, Senin (11/9/2023) yang dihadiri oleh Wakil Rektor I Unilak Dr Zamzami.M Kom, Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto SH MH, Wakil Rektor II Hardi SE MM, dekan se lingkungan Unilak, Ketua PMM 3 Unilak Ambar Triatnaningsih S HUT MSI, dan Kaprodi, 

 

Wakil Rektor I Unilak Dr Zamzami.M Kom mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada mahasiswa yang mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus serta kuliah selama 4 bulan di Lancang Kuning. 

 

Ini merupakan suatu kebanggaan dan sejarah bagi Unilak, Unilak dapat lolos pada program PMM 3 tahun 2023, dan terimakasih telah memilih Unilak sebagai tempat untuk kuliah. Selain proses belajar di Unilak, mahasiswa akan diajak dan dibawa lebih banyak mengenal budaya Melayu Riau.

 

"Dengan tema " Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya" tema ini cocok bagi mahasiswa yang mengikui PMM 3, semoga selama di Unilak dapat mudah beradaptasi, cuaca di Pekanbaru tentu berbeda dari kampus adik- adik, tetap menjaga kesehatan, dan dapat mengikuti kuliah dengan baik," ucapnya. 

 

"Jika ada kendala atau hambatan maka silahkan berkoordinasi dengan tim/panitia yang telah disiapkan, ada baiknya jika ada sesuatu yang kurang tidak di umbar di media sosial tapi silahkan menyampaikan kepada Unilak," imbuh Dr Zamzami.

 

Ia berharap para dekan dan kaprodi di lingkungan Unilak dapat membantu proses perkuliahan mahasiswa dari Indonesia, membantu untuk beradaptasi di kelas, dan proses pembelajaran. Mahasiswa yang mengikuti program PMM 3 ini akan mendapatkan pengakuan hingga 20 sks, dan tetap mengikuti proses ujian sama halnya dengan mahasiswa Unilak lainnya.

 

"Kami berharap para mahasiswa program PMM 3 ini betah dan bisa kembali lagi ke daerah asal dengan sehat dan nilai yang baik, ambil dan bawa pulang yang baik-baiknya saja dan sampaikan kepada masyarakat luas, yang tidak baik sampaikan ke kami," sebutnya.

 

Koordinator PMM 3 Unilak Ambar Triatnaningsih S Hut MSi dalam laporannya menjelaskan, Unilak pada Desember 2023 membuat dan mengajukan proposal dengan tema modul nusantara Eksplorasi Budaya Melayu di bumi Lancang Kuning, kemudian Maret 2023 pengumuman Dikti bahwasanya Unilak diberikan kepercayaan sebagai perguruan tinggi penerima untuk terselenggaranya kegiatan PMM 3 Inbound di Indonesia.

 

Setelah itu, bulan Maret-Mei mahasiswa di seluruh Indonesia di perguruan tinggi mendaftarkan diri, total ada 300 mahasiswa dari 125 perguruan tinggi memilih Unilak, kemudian dilakukan penyeleksian dan pengumuman 300 orang yang mendaftarkan diri untuk masuk ke Lancang Kuning sebanyak 55 mahasiswa dinyatakan lulus seleksi.

 

"Alhamdulillah dari 300 orang ini, 55 orang lolos dari 32 perguruan tinggi yang masuk di kita (Unilak) kemudian saat melakukan verifikasi kesediaan apakah bersedia atau tidak, kemudian dari 55 orang ternyata ada 50 orang yang bersedia dan 5 yang mengundurkan diri dengan berbagai macam faktor seperti kesehatan, keluarga dan lainnya. Dan pada akhirnya hari ini ada sebanyak 48 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi hadir di Unilak," ungkapnya.

 

Berikut 48 mahasiswa se Indonesia yang mengikuti PMM 3 di Kampus Unilak:

 

Agustina Kristiyani Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP, Ahmad Sawal Universitas Handayani Makassar, A'isyah Garin Azzahra Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Alfina Yunus Universitas Ichsan Sidenreng Rappang, Andi Rifal Ramadhan Universitas Handayani Makassar, Andi Tenri Yola Ibrahim Universitas Hasanuddin, Andri Nuralim Syarif Universitas Handayani Makassar

 

Kemudian Anugrah Universitas Ichsan Sidenreng Rappang, Aprilianto Mardiansyah Universitas Islam Kadiri, Arham Irfa Universitas Handayani Makassar, Christofer Sutanto Universitas Mega Buana Palopo, Citra Laili Agustina  Universitas Udayana, Elsa Septikasary Universitas Negeri Makassar, Faisal Universitas Handayani Makassar, Hanifa Najla Gymnastia Universitas Pendidikan Indonesia

 

Selanjutnya Ihsan Dwianto Haluddin Universitas Handayani Makassar, Iis Ariska Putri Universitas Handayani Makassar, Inda Cristina Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang, Khisan Farah Khasena STMIK Widya Pratama, Laela Tul Husna Universitas Merdeka Malang, Luky Herawati Universitas Jenderal Soedirman, M Ahyar Rosidi Universitas 45 Mataram, M. Alif Nuryadin Universitas Majalengka, Melvy Aprilia Universitas Kuningan, Muh. Sabri Al Munawarah Universitas Handayani Makassar, Muhammad Abarizan Wattimena Universitas Muhammadiyah Bandung, Muhammad Mahfud Irkhamni IKIP Budi Utomo.

 

Nabila Oktaviani Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Nadia Septia Yunita Universitas Nasional, Nadiya Nur Rahma Fatikha Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP), Niken Justisia Universitas Amikom Purwokerto, Nunung Ahrida Universitas Handayani Makassar, Nur Arni Syam, Nur Azizah Arafah Universitas Handayani Makassar, Nurhaliyani Universitas Hamzanwadi, Nurmila Ramadani Universitas Muhammadiyah Enrekang, Nurul Fawahisa Jumardi Universitas Hasanuddin, Nurul Mahfira Universitas Handayani Makassar.

 

Nurul Safika Universitas Ichsan Sidenreng Rappang, Rahma Fauziah Nuraeni Universitas Muhammadiyah Bandung, Rindiani Pepsi Universitas Handayani Makassar, Salman Asmandi Universitas Handayani Makassar, Sherly Maulina Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Siti Nur Alisa Universitas Muhammadiyah Enrekang, Tahta Alfina Kurniaputri Universitas Negeri Malang, Yusi Arbi Universitas Handayani Makassar, Zahara Reyna Adhitya Universitas Pendidikan Indonesia