Pecco Bagnaia usai finis ketiga pada Sprint Race MotoGP Malaysia 2023 hari Sabtu (11/11/2023). (MOHD RASFAN / AFP)
|
(CAKAPLAH) - Jelang seri terakhir MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, akhir pekan ini, Pecco Bagnaia unggul 23 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Terbaru pada seri sebelumnya MotoGP Qatar, Pecco Bagnaia finis kedua di saat Jorge Martin cuma menempati urutan sepuluh.
Dengan hanya 37 poin maksimal tersisa pada MotoGP Qatar, Pecco Bagnaia adalah favorit untuk kembali merasakan titel juara dunia.
Sementara Jorge Martin harus memenangkan Sprint Race dan Main Race sembari berharap Pecco Bagnaia kedua balapan.
Tekanan untuk Jorge Martin
Pecco Bagnaia menyebut situasinya jelang MotoGP Valencia, tekanan lebih dirasakan oleh Jorge Martin. Karena pembalap Pramac itu tak punya pilihan lain selain benar-benar menyerang.
Sebaliknya, anak didik Valentino Rossi itu menyebut dirinya merasakan lebih tenang ketimbang persaingan menjadi juara dunia MotoGP musim lalu melawan Fabio Quartararo.
"Tahun lalu saya ingat perasaan saya saat memasuki seri terakhir. Meski selisih 23 poin, saya sangat tertekan, tapi tahun ini berbeda," ujar Pecco Bagnaia.
"Saya pikir kami dapat mengelola situasi dengan lebih baik dan Jorge Martin harus menyerang secara total. Kami berada di posisi terbaik," lanjutnya.
Kaget Lihat Jorge Martin
Lebih lanjut Pecco Bagnaia merasa kaget melihat Jorge Martin cuma finis posisi sepuluh pada balapan MotoGP Qatar.
"Saya tidak pernah melihatnya. Saya pikir dia berada di urutan keempat, tapi saya tidak berpikir dia berada di belakang seperti ini dan tim saya tidak mengatakan apa-apa kepada saya," kisah Pecco Bagnaia.
Pada balapan MotoGP Valencia musim lalu, Pecco Bagnaia cuma finis posisi sembilan. Tapi raihan ini sudah cukup membuatnya jadi juara dunia MotoGP 2022.
Karena pada saat sama, rival utamanya untuk jadi juara dunia MotoGP, Fabio Quartararo cuma finis keempat.