Ikustrasi benda terbang tak dikenal (UFO). (the universe space tech)
|
(CAKAPLAH) - Seorang ahli astrofisika terkenal dari Harvard mengkritik laporan penampakan alien dan UFO di atmosfer Bumi, karena menurutnya, makhluk biologis tidak akan mampu bertahan dalam perjalanan luar angkasa ke Bumi.
“Diperlukan waktu sekitar satu miliar tahun untuk berpindah dari satu sisi galaksi Bima Sakti ke sisi lainnya,” kata Avi Loeb, ahli astrofisika Harvard , saat tampil di GB News minggu ini.
"Mengingat hal itu, saya tidak berpikir pesawat ruang angkasa apa pun yang datang ke Bumi dari bintang lain akan membawa makhluk biologis,” ujarnya.
Komentar Loeb muncul di tengah meningkatnya laporan penampakan UFO dalam beberapa tahun terakhir, dengan video dan gambar pesawat alien yang beredar di internet.
NASA juga telah membuat tim baru yang bertujuan mengawasi penelitian UFO setelah studi 2022 oleh badan tersebut meyakini, penampakan seperti itu tidak mungkin disebabkan oleh kehidupan di luar bumi.
“Tim studi independen NASA tidak menemukan bukti apa pun bahwa UAP (fenomena udara tak dikenal) berasal dari luar bumi. Namun kami tidak mengetahui apa itu UAP,” kata Administrator NASA Bill Nelson tentang hasil penelitian tersebut.
Loeb mengatakan, hasil tersebut masuk akal, mengingat bahwa makhluk luar angkasa harus bertahan hidup dalam kondisi luar angkasa yang sangat keras untuk bisa sampai ke Bumi. Sebaliknya, Loeb mengatakan bahwa pesawat apa pun yang berasal dari alien kemungkinan besar merupakan hasil kecerdasan buatan (AI).
“Mereka tidak akan bertahan dalam perjalanan yang dibombardir oleh partikel yang sangat energik di ruang antarbintang dalam waktu yang lama,” kata Loeb tentang makhluk biologis.
“Kemungkinan besar, jika mereka otonom, mereka memiliki otak buatan, kecerdasan buatan. Kita juga telah mengembangkannya di Bumi, tetapi belum meluncurkannya ke luar angkasa. Namun itu akan menjadi langkah selanjutnya,” jelas Loeb
Ziven Havens, direktur kebijakan Bull Moose Project, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa AI akan membuka ide-ide baru tentang potensi perjalanan luar angkasa yang berasal dari planet kita sendiri.
“Ada kemungkinan AI akan membuka perjalanan luar angkasa baik untuk kendaraan berawak maupun tak berawak dengan mengurangi biaya dan meningkatkan keselamatan. Kemungkinannya sungguh tidak terbatas, dan hal ini membuat masa depan AI lebih menarik,” ujarnya.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Serba Serbi |