(CAKAPLAH) - Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan stunting telah menjadi perhatian yang cukup besar di Indonesia, begitu pula di Provinsi Riau. Stunting mengacu pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis pada tahun-tahun awal mereka.
Masalah ini mempunyai konsekuensi jangka panjang yang parah terhadap kesejahteraan fisik, kognitif, dan sosio-ekonomi individu dan komunitas. Menyadari betapa pentingnya mengatasi masalah ini, Pemerintah Riau telah menerapkan berbagai strategi dan inisiatif. Salah satu inisiatif tersebut adalah pembentukan Tim Pendamping Keluarga, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan dan bantuan kepada keluarga dalam meningkatkan praktik gizi dan kesehatan mereka.
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting salah satu kegiatan yang menjadi prioritas yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah adanya pendampingan bagi keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin (catin), calon Pasangan Usia Subur (PUS) serta surveilans keluarga berisiko stunting.
Tim Pendamping Keluarga (TPK) berada di tiap kelurahan masing-masing 1 tim TPK yang beranggotakan 3 Orang yang terdiri dari unsur Kader KB, Kader Posyandu/PKK dan Bidan.
Prevalensi stunting di Provinsi Riau merupakan permasalahan penting yang memerlukan perhatian dan tindakan. Berdasarkan data tahun 2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting Provinsi Riau masih cukup tinggi, dengan sekitar 17% anak di bawah usia lima tahun. Stunting mengacu pada suatu kondisi di mana anak-anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari rata-rata kelompok umurnya, dan hal ini sering kali disebabkan oleh kekurangan gizi dan akses yang tidak memadai terhadap makanan bergizi disertai dengan kondisi sanitasi yang buruk. Masalah ini sangat mengkhawatirkan karena mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, sehingga menyebabkan berlanjutnya kemiskinan dan keterbelakangan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah ini melalui penerapan strategi yang efektif dan keterlibatan Tim Pendamping keluarga di provinsi tersebut.
Kunci utama dalam mengatasi stunting adalah memaksimalkan peran keluarga. Keluarga memegang peranan penting dalam mengatasi stunting di Provinsi Riau. Stunting merupakan permasalahan multifaset yang memerlukan pendekatan komprehensif dan keterlibatan keluarga sangat penting dalam proses ini.
Pertama, keluarga memainkan peran penting dalam menyediakan lingkungan untuk mengasuh dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Mereka terutama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak menerima nutrisi, layanan kesehatan, dan stimulasi yang memadai. Selain itu, keluarga dapat mendorong praktik kesehatan seperti pemberian ASI eksklusif dan pengenalan makanan yang beragam dan bergizi pada anak usia dini.
Kedua, keluarga dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting. Dengan memahami kebutuhan dan keadaan setiap keluarga, program intervensi dapat disesuaikan untuk menargetkan tantangan spesifik yang mereka hadapi, seperti kemiskinan, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, atau keyakinan budaya mengenai pemberian makan anak. Selain itu, keluarga dapat bertindak sebagai pembela kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka, berinteraksi dengan penyedia layanan kesehatan dan berpartisipasi dalam inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting dan pencegahannya. Dengan memberdayakan keluarga dan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung yang memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Provinsi Riau.
Aspek krusial lainnya dalam mengatasi permasalahan stunting di Provinsi Riau adalah hadirnya Tim Pendamping Keluarga yang kompeten. Tim ini berperan penting dalam memberikan pendampingan, pendidikan, bimbingan, dan konseling kepada keluarga yang membutuhkan. Dengan keahlian mereka di bidang nutrisi, kesehatan, dan perkembangan anak, mereka dapat memberdayakan orang tua dan pengasuh untuk membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Tim Pendamping keluarga juga berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dengan penyedia layanan kesehatan, memfasilitasi akses terhadap layanan dan sumber daya yang diperlukan.
Selain itu, pemantauan dan evaluasi intervensi yang dilakukan secara berkelanjutan memastikan bahwa keluarga menerima dukungan konsisten yang mereka perlukan, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, sangat penting untuk berperan serta dalam pelatihan dan pengembangan Tim Pendamping Keluarga yang kompeten untuk memerangi stunting secara efektif.
Salah satu strategi penurunan stunting di Provinsi Riau adalah dengan fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan sistem pendukung yang tepat, seperti Tim Pendamping Keluarga, untuk memberikan bimbingan dan bantuan kepada keluarga. Tim Pendamping Keluarga dapat bekerja sama dengan calon ibu, perempuan hamil dan ibu baru, memastikan mereka memiliki akses terhadap nutrisi dan layanan kesehatan yang memadai. Selain itu, tim ini dapat mengedukasi keluarga tentang pentingnya menyusui dan praktik pemberian makan bayi yang benar, serta memberikan informasi tentang pentingnya pola makan seimbang bagi ibu hamil dan anak kecil. Dengan memperkuat layanan Kesehatan ibu dan anak serta memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan bagi keluarga, Provinsi Riau dapat mengambil langkah signifikan dalam mengurangi stunting di kalangan penduduknya.
Peran Tim Pendamping Keluarga sangat berperan penting dalam mengatasi permasalahan stunting di Provinsi Riau. Melalui pendekatan komprehensif mereka memberikan pendampingan, pendidikan dan penyuluhan tentang nutrisi yang tepat, membantu akses terhadap layanan kesehatan, dan mendorong praktik pengasuhan anak yang positif, Tim Pendamping keluarga dapat secara efektif berkontribusi dalam mengurangi prevalensi stunting pada anak-anak. Hal ini tidak hanya berdampak langsung terhadap perkembangan fisik dan Kesehatan anak-anak secara keseluruhan, namun juga mempunyai implikasi sosio-ekonomi jangka panjang bagi Provinsi Riau. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk memperkuat peran penting Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya mereka mencapai hasil kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang di Bumi Lancang Kuning.
Penulis | : | Bubung Bunyamin, Karyawan BKKBN Riau |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Cakap Rakyat, Riau |