JAKARTA (CAKAPLAH) - Pasca unjuk rasa tolak Omnibus Law yang berujung bentrok dengan aparat, Selasa (13/10/2020) kemarin, Polisi turut mengamankan 5 orang siswa SD dan 1 unit mobil ambulans yang diduga digunakan sebagai angkutan logistik demo berupa batu dan tongkat.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada sebanyak 1.377 orang yang diamankan polisi dari aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja ke Istana Merdeka kemarin.
"Dari aksi unjuk rasa 1310 menolak Undang-Undang Cipta Kerja ke Istana Merdeka kemarin, diamankan sebanyak 1.377 orang, 5 orang diantaranya adalah anak SD yang masih berusia 10 tahun serta 1 unit mobil ambulans yang diduga digunakan sebagai angkutan logistik demo berupa batu dan tongkat turut diamankan," kata Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (14/10/2020) di Mapolda Metro Jaya.
Dijelaskannya 5 orang anak SD itu diamankan polisi dalam kerusuhan setelah massa aksi yang menamakan diri sebagai Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK NKRI), menyelesaikan aksi unjuk rasa pada Selasa 13 Oktober 2020 sekitar pukul 16:00Wib. Dimana sejumlah demonstran terlibat bentrokan dengan aparat kemanan.
"Mereka diamankan saat terjadi kerusuhan atau bentrokan antara demonstran dengan petugas keamanan," lanjutnya.
Sementara terhadap 1 unit mobil ambulans, polisi berhasil mengamankannya beserta 4 orang yang diduga sebagai pelaku penyalur logistik demo berupa batu dan tongkat dalam bentrokan itu. Sebelum diamankan lanjut Yusri, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan ambulans itu. Bahkan polisi juga sempat menembaki mobil ambulans itu dengan gas air mata, saat ambulans tersebut melarikan diri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2020) kemarin.
"Untuk ambulans yang berhasil diamankan itu, memang sempat ditembaki gas air mata oleh petugas di lapangan. Karena sebelum berhasil diamankan mobil ambulans itu sempat berusaha melarikan diri, dan terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas di lapangan," pukas nya.
Dari aksi kejar-kejaran itu, polisi akhirnya berhasil menangkap 1 orang dari 4 pelaku yang diduga sebagai penyalur logistik demo berupa batu dan tongkat dari dalam mobil ambulans tersebut. Setelah diperiksa tersangka dengan inisial N itu, mengakui benar mobil ambulans yang ditumpanginya adalah mobil angkutan logistik demo sebagaimana yang dicurigai oleh polisi.
"Kami ketahui ada 4 orang di ambulans itu dan coba melarikan diri dengan mundur dan nyaris menabrak petugas. Kami amankan yang loncat inisialnya N memang dia menyampaikan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo," kata Yusri.
Berangkat dari pengakuan tersebut, akhirnya petugas polisi yang berada di lapangan saat aksi unjuk rasa berlangsung difokuskan melakukan pengejaran atas mobil ambulans tersebut. Hingga berhasil diamankan beberapa jam kemudian
"Penangkapan terhadap 3 orang lainnya itu baru bisa dilakukan setelah mobil ambulans itu ditemukan petugas berada di sekitar Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam," tandasnya.
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, DKI Jakarta |