PEKANBARU (CAKAPLAH) - Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (F.SPTI) - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI) kubu H Fuad Ahmad dengan F.SPTI - K.SPSI kubu Hijrah semakin memanas.
Konflik dualisme kepengurusan F.SPTI - K.SPSI di Rohil tersebut berlanjut sampai ke ibukota Provinsi Riau, dimana ribuan orang yang tergabung dalam F.SPTI - K.SPSI melakukan demonstrasi, di depan kantor Gubernur Riau, Kamis (15/9/2022).
Ribuan massa tersebut mendesak Gubernur Riau agar meminta kepada Bupati Rokan Hilir (Rohil) untuk menyelesaikan masalah dualisme pengurusan organisasi serikat buruh tersebut.
Baca juga: F.SPTI - K.SPSI Kubu Hijrah dan Fuad Bentrok, Truk Ekspedisi Gagal Bongkar Barang
"Kami meminta Pak Gubernur Riau mengambil kebijakan yang adil terkait persoalan dualisme pengurusan F.SPTI - K.SPSI di Rohil. Karena dualisme pengurusan ini menimbulkan perpecahan antara masyarakat," kata orator dalam orasinya.
Massa menilai dualisme pengurusan F.SPTI - K.SPSI di Rohil menyebabkan pekerjaan buruh menjadi terganggu. Padahal F.SPTI - K.SPSI Rohil yang sah dibawah kepemimpinan H Fuad Ahmad, yang merupakan mantan calon wakil bupati Rokan Hilir bersama Asri Auzar tersebut.
"Tapi kenyataannya Bupati Rohil mencatatkan pengurus F.SPTI - K.SPSI Rohil di ketuai oleh adiknya sendiri, yakni Hijrah. Ini tindakan kesewenangan-wenangan kepala daerah di Rohil," teriak Kordinator Lapangan, M Syahri Ramadhan.
Bahkan, Kementerian Tenaga Kerja sudah menyurati Bupati Rohil terkait pencatatan F-SPTI dan K-SPSI pada Dinas Tenaga Kerja Rohil.
"Tetapi Bupati Rohil tidak mengindahkan surat dari Kemnaker tersebut. Kami minta Gubernur mencabut surat bupati yang mengintervensi serikat buruh di Rohil," tukasnya. ***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Riau, Kabupaten Rokan Hilir |