Selasa, 02 Juli 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

CAKAP RAKYAT
Cagar Biosfer GSKBB Riwayatmu Kini
Sabtu, 29 Juni 2024 14:36 WIB
Cagar Biosfer GSKBB Riwayatmu Kini
Sekretaris Wilayah FKKM Riau, Hasan Supriyanto

Keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB) barangkali sudah jarang terdengar dan tidak banyak diketahui publik secara luas. Padahal cagar Biosfer GSKBB merupakan salah satu kawasan lindung yang memiliki peran penting dan strategis tidak hanya dalam aspek konservasi tetapi juga aspek sosial, budaya, ekonomi bahkan politik.

Nilai strategis kawasan ini tidak hanya menjadi perhatian stakeholder dalam negeri tetapi juga menjadi perhatian stakeholder luar negeri karena statusnya sebagai Man and The Biosphere (MAB) UNESCO.

Sekilas penulis sampaikan informasi seputar Cagar Biosfer GSKBB sebelum mengulas lebih jauh. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSK-BB) terletak di Provinsi Riau,. Luas wilayahnya kurang lebih 705.271 hektar dengan perincian kawasan inti : 179.000 hektar, zona penyangga: 222.000 hektar, daerah transisi: 304.000 hektar. Kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh MAB-UNESCO pada tahun 2009. Secara administrasi terletak di Kabupaten Bengkalis (66%), di Kabupaten Siak (30%) dan Kota Dumai (4%).

Kawasan ini terdiri dari ekosistem hutan rawa gambut utama dan sejumlah danau kecil. Beragam populasi satwa liar hidup dan berada di dalam Cagar Biosfer GSKBB yang saat ini menghadapi ancaman akibat hilangnya habitat, perburuan liar, dan konflik manusia-satwa liar. Untuk itu diperlukan strategi kolaboratif dan keterlibatan pemangku kepentingan.

Mendengar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, sudah pasti meyakini bahwa kawasan ini merupakan kawasan lindung atau kawasan konservasi. Karena memang secara status, kawasan ini merupakan kawasan suaka margasatwa yaitu Giam Siak Kecil dan Bukit Batu.

Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil ditunjuk pertama kali berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.342/XI/1983 dengan luas sekitar 50.000 hektar, diikuti penunjukan oleh Menteri Kehutanan melalui Keputusan Nomor 173/Kpts-II/1986 dengan luas 84.967 hektar.

Selanjutnya dengan keputusan yang lain menyesuaikan perkembangan waktu, termasuk penunjukan sebagai suaka margasatwa bagi perlindungan hidupan liar khususnya mamalia besar, yaitu Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Beruang madu, Tapir, serta perlindungan tumbuhan Giam.

Fenomena menarik lainnya dari kawasan ini adalah keberadaan Dunsun Bagan Boneo yang berada didalam zona inti Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil. Dusun ini berpenduduk 1.512 jiwa dan secara administratif berada di wilayah Desa Tasik Serai, Kecamatan Tualang Mandau, Kab. Bengkalis. Mayoritas penduduk Bagan Boneo adalah suku Melayu (99,9%) dengan mata pencaharian nelayan, dan berkebun karet serta usaha lainnya. Karena berada dalam kawasan hutan, sarana penunjang seperti pelayanan Kesehatan, pendidikan dan aksesibilitas masih sangat terbatas.

Salah satu satwa yang dirisaukan warga sekitar kawasan adalah gajah, karena gajah danggap kerap merusak tanaman pertanian atau perkebunan yang ditanam warga. Saat ini keberaddaan gajah dianggap masyarakat sebagai hama dan layak untuk dimusnahkan.

Akibatnya ruang untuk kehidupan gajah semakin menyempit dan mengecil, apalagi alih fungsi hutan yang merupakan habitat gajah terus terjadi. Masyarakat secara massal berupaya dengan berbagai cara untuk mengusir atau menghalau gajah untuk menjauh, baik dari pemukiman maupun areal pertanian atau perkebunan.

Sebagai sebuah kawasan konservasi, keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu menjadi perhatian banyak pihak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi stakeholder penting dalam pengelolaan kawasan ini.

Salah satu penyebab tingginya perhatian pubik terhadap kawasan ini adalah karena berbatasan langsung dengan wilayah perizinan pengelolaan hutan yang diberikan kepada dunia usaha termasuk perusahaan pemegang izin Hutan Tanaman Industri (HTI) dan perusahaan pemegang izin Hak Guna Usaha untuk perkebunan.

Situasi dan tantangan yang terjadi di kawasan tersebut antara lain adalah pertumbuhan penduduk akibat migrasi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya tekanan terhadap kawasan dengan alih fungsi lahan yang massif termasuk yang dilakukan dengan perambahan liar atau illegal logging. Peralihan fungsi hutan dan lahan menjadi areal perkebunan kelapa sawit menjadi tidak terkendali.

Di saat yang sama penduduk setempat memiliki keterbatasan kepemilikan lahan. Akibatnya terjadi perebutan ruang atau lahan antara masyarakat setempat dan pendatang.

Tantangan lainnya adalah fungsi hutan yang tidak jelas pada setiap zona, baik zona inti, penyangga dan transisi. Kondisi ini dapat memunculkan konflik dan ketidakpastian hak akses dan kelola masyarakat setempat terhadap sumberdaya hutan. Tumpang tindih dan klaim kepemilikan lahan antara masyarakat setempat, pemerintah dan pihak lain seperti swasta atau dunia usaha juga masih kerap terjadi.

Situasi ini tentu pada akhirnya dapat menyebabkan ketegangan antara stakeholder atau para pihak yang jika terus dibiarkan dapat menimbulkan konflik terbuka. Selain itu, ketika akses masyarakat terhadap sumber daya hutan terbatas, maka berdampak pada mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Disisi lain pemahaman publik, pihak berwenang dan masyarakat sekitar tentang kawasan ini juga masih belum memadai. Secara kelembagaan, kapasitas pengelolaan operasional juga masih lemah. Badan koordinasi yang sudah dibentuk tidak berjalan secara optimal dan belum berfungsi dengan baik. Badan koordinasi pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu yang dibentuk Pemerintah Provinsi Riau melalui Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 7/I/2017.

Akibatnya jumlah tenaga professional yang terlatih tidak mencukupi dan aturan perilaku operasional yang belum ditentukan. Dampak lainnya adalah lemahnya mekanisme pendanaan untuk mendukung operasional badan pengelola yang sudah dibentuk.

Ketika pemahaman masyarakat sekitar yang belum memadai, maka kapasitas atau kemampuan masyarakat juga terbatas seperti pengetahuan, keterampilan dan kemampuan organisasi masyarakat dalam mengelola hutan secara lestari dan produktif. Akibatnya insentif ekonomi yang diperoleh masyarakat juga tidak memadai untuk mendorong terlibat aktif dalam pengelolaan hutan.

Kesempatan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan hutan juga belum terbuka luas. Disisi lain masyarakat lokal memiliki pengetahuan dan kearifan tradisional yang sangat berharga dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Padahal, Cagar Biosfer GSK-BB memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan berbasis masyarakat. Dalam kawasan ini terdapat berbagai komoditi unggulan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal, seperti hasil pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan hasil hutan bukan kayu. Selain itu, wilayah cagar biosfer GSK-BB juga kaya akan jasa lingkungan yang dapat dijadikan sumber penghasilan, seperti potensi ekowisata, jasa penyerapan karbon, dan pengelolaan sumber daya air.

Namun diakui potensi ekonomi yang ada belum didukung dengan akses pasar yang menjanjikan. Terbatasnya akses pasar menjadi kendala dalam mengembangkan produk-produk unggulan masyarakat lokal. Diperlukan upaya untuk memperluas jangkauan pemasaran produk dan meningkatkan konektivitas di dalam wilayah Cagar Biosfer agar masyarakat dapat dengan mudah memasarkan hasil produksi. Pemberdayaan masyarakat secara komprehensif juga menjadi tantangan agar masyarakat dapat mengelola potensi ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan.

Berdasarkan uraian di atas, patut diupayakan langkah yang dapat dilakukan sebagai solusi menghadapai berbagai situasi yang ada di kawasan GSKBB sebagai berikut :

Pertama, upaya penegakan hukum sangat diperlukan secara serius dan berkesinambungan, khususnya dalam mengatasi tekanan ekologi perambahan hutan/Illegal logging, alih fungsi lahan dan konflik tenurial.

Pelibatan masyarakat dalam upaya penegakan hukum juga patut dilakukan karena keterbatasan sumberdaya manusia otoritas instansi terkait. Selain itu diperlukan edukasi dan sosialisasi sacara massif ke masyarakat tentang keberadaan kawasan Cagar Biosfer GSKBB termasuk manfaat ekologis dan ekonomisnya. Karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa areal atau kawasan yang selama ini diketahui termasuk dalam kawasan yang patut dijaga.

Kedua, keinginan dan antusias masyarakat yang tinggi untuk mengembangkan kebun kelapa sawit perlu diantisipasi dengan pengembangan komoditas produktif lainnya yang memiliki potensi dikembangkan termasuk potensi pasarnya. Dukungan teknis seperti pelatihan dan bimbingan teknis, pembuatan demplot hingga menciptakan akses pasar yang berkelanjutan juga perlu diupayakan. Untuk akses pasar, diperlukan peran serta stakeholder lembaga ekonomi atau keuangan seperti Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Koperasi Unit Desa (KUD) atau yang sejenis.

Ketiga, pembuatan demonstrasi plot (demplot) atau percontohan pada produk ekonomi yang disepakati melalui porses yang partisipatif perlu dilakukan. Pembuatan demplot dilakukan dengan pendekatan secara khusus dengan mempertimbangkan pasarnya. Selain itu, pembuatan demplot diharapkan tidak hanya untuk kepentingan proyek yang sifatnya sesaat.

Keempat, sehubungan dengan kelembagaan badan koordinasi pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu yang sudah dibentuk dianggap belum optimal, maka diperlukan upaya revitalisasi. Untuk itu diperlukan dialog dan diskusi antara pemangku kepentingan format kelembagaan apa yang ideal dibentuk. Karena secara regulasi tidak ada peraturan atau ketentuan yang secara khusus mengatur kelembagaan ini.

Melalui upaya-upaya tersebut diharapkan kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu dampak memiliki manfaat baik manfaat ekologis maupun ekonomis. Artinya fungsi kawasan hutan dapat terjaga dan kapasitas ekonomi masyarakat meningkat. Slogan hutan lestari dan masyarakat sejahtera dapat terwujud. Pengakuan MAB-UNESCO terhadap kawasan ini tetap terjaga dan citra negara Indonesia dimata dunia dalam pengelolaan hutan juga meningkat.

Semoga

Penulis : Hasan Supriyanto, Sekretaris Wilayah Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM) Wilayah Riau
Editor : Unik Susanti
Kategori : Lingkungan, Riau
Idulfitri 1445 Riau Petroleum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Lainnya
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Senin, 01 Juli 2024
Setelah Satu Tahun, Kasus KDRT Tersangka IMC Akhirnya Disidangkan
Senin, 01 Juli 2024
Sosok dr H MS Rahmansyah, Maju di Pilwako Pekanbaru untuk Bahagiakan Warganya dan Memajukan Kotanya
Senin, 01 Juli 2024
BPDPKS dan Ditjenbun Percayakan Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit kepada LPP Agro Nusantara untuk Melatih Pekebun Sawit Siak
Minggu, 30 Juni 2024
UMKM Binaan PLN UIP SBT Mampu Tarik Minat Pelaku Usaha Luar Negeri

Serantau lainnya ...
Jumat, 07 Juni 2024
"Villa Nafa" Hadir Sebagai Hunian Bernuansa Modern dan Alami di Pekanbaru
Rabu, 22 Mei 2024
Budaya 'Tumpuk Tengah', Kebiasaan Baik yang Viral di Media Sosial
Rabu, 22 Mei 2024
Sejarah Vape Pertama di Indonesia dan Perkembangannya
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Jumat, 21 Juni 2024
Konten Video Animasi Bisa Meningkatkan Penjualan Hingga 2 Kali Lipat!
Jumat, 21 Juni 2024
5 Rekomendasi Case Samsung Galaxy S24, Paling Keren dan Awet dari Spigen!
Rabu, 12 Juni 2024
Redmi 13 4G Hadirkan Kamera 108MP, Cukup Rp2 Jutaan Saja
Selasa, 28 Mei 2024
5 Rekomendasi Laptop Lenovo 5 Jutaan, Cocok untuk Pelajar!

Tekno dan Sains lainnya ...
Selasa, 28 Mei 2024
Solusi Chatbot WhatsApp untuk Industri Kesehatan dan Layanan Medis
Selasa, 21 Mei 2024
Tips Memilih Klinik Gigi yang Tepat untuk Anda dan Keluarga
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Senin, 01 Juli 2024
Meriah, Puncak Milad Unilak ke-42 Diikuti Ribuan Masyarakat
Kamis, 27 Juni 2024
UIR Raih Pemeringkatan 3 Bintang Terekognisi QS Stars
Rabu, 26 Juni 2024
Fasilkom Unilak MoA dengan Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina Batam
Kamis, 20 Juni 2024
Sempena Milad ke-16, Tiga Proyek Besar di Kampus Umri Diresmikan Ketum PP Muhammadiyah

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Kamis, 27 Juni 2024
Harumkan Nama Riau di Ajang Nasional Pesona Batik Nusantara 2024, Gloria Rahita Nababan Disambut Haru di Bandara SSK II
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan

Selebriti lainnya ...

LW 2
Terpopuler
Iklan CAKAPLAH
Foto
HUT Pekanbaru Ke-240 - Bank Raya
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Selasa, 28 Mei 2024
BKPSDM Kota Pekanbaru Gelar Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2024
Senin, 27 Mei 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Hadiri Rapat Kerja Perdana Bersama Pj Wali Kota Risnandar
Rabu, 22 Mei 2024
BKPSDM Pekanbaru Gelar Workshop "Recharge Penguatan Iman ASN"
Selasa, 21 Mei 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Irwan Suryadi Dampingi Sekretaris Kota dalam Audiensi dengan Guru PAI

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www