![Kelmi April 2024 Kelmi April 2024](/assets/ads/14042024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_2jfj3_1859.jpg)
![]() |
Hasrul Sani Siregar, Alumni Ekonomi-Politik Internasional IKMAS, UKM, Malaysia
|
Kontribusi dan peran Indonesia yang cukup besar dalam ASEAN telah menjadikan ASEAN saat ini menjadi kekuatan dan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi baik di internal ASEAN sendiri maupun dengan mitra ASEAN dalam menyelesaikan konflik.
Pengalaman Indonesia beberapa kali sebagai ketua ASEAN telah memberikan dukungan untuk tetap terus memberikan sumbangsihnya bagi kestabilan ekonomi, politik dan pertahanan di kawasan regional ASEAN khususnya.
Tidak hanya untuk tingkat regional ASEAN saja, peran dan kontribusi Indonesia dalam menerapkan kestabilan di kawasan Asia Tenggara dengan ikut berperan dalam APEC (Asia-PacificEconomic Cooperation), Konferensi Islam (OKI) dan G-20 yang mana kelompok negara-negara G-20 ini merupakan forum utama kerjasama ekonomi dunia (Premier Forum for Economic Cooperation).
Indonesia menjadi satu-satunya negara anggota ASEAN yang menjadi anggota kelompok G 20. Indonesia telah menjadi anggota G-20 sejak forum inter-governmental ini di bentuk pada tahun 1999. Yang menjadi dasar Indonesia menjadi salah satu anggota G-20 yaitu pertama; Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang karena pertumbuhan ekonominya tercatat cukup penting di antara negara-negara berkembang lainnya yang dimasukkan dalam kategori emerging economy. Kedua; Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah China, Amerika Serikat dan India.
Kontribusi terbesar yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam ASEAN tentu mengajak Myanmar (Burma) untuk selalu membuka dan mewujudkan iklim demokratisasi dan konsolidasi politik khususnya di antara komponen-komponen di Myanmar.
Peran yang telah diberikan oleh Indonesia adalah mendorong Myanmar untuk tetap menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan selalu membuka iklim demokratisasi dalam upaya terwujudnya konsolisasi politik diantara etnis-etnis yang ada di Myanmar seperti Karen, Mon, Kachin dan termasuk etnis minoritas Rohingya.
Keterbukaan rezim militer terhadap proses demokratisasi dan konsolidasi politik, mengindikasikan bahwa penguasa militer di Myanmar lambat laun dapat menerima masukan dari negara-negara ASEAN, khususnya masukan dari Indonesia.
Kontribusi dan peran Indonesia selanjutnya adalah penyelesaian konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand mengenai kepemilikan atas tanah di sekitar Kuil Preah Vihear. Upaya-upaya memperkuat untuk saling percaya (confidence building measures) merupakan cara yang terbaik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara anggota ASEAN khususnya bagi Thailand dan Kamboja. Dan Indoensia sekali lagi telah berupaya untuk dapat menyelesaikan konflik antara Thailand dan Kamboja.
Kedua negara berselisih di sekitar Kuil Preah Vihear seluas 4,6 kilometer persegi yang oleh Thailand sebagai miliknya dan sebaliknya, Kamboja mengakui tanah yang berdiri sebuah Kuil yang bernama Preah Vihear tersebut merupakan kepunyaan Kamboja yang didasarkan atas keputusan Pengadilan Internasional (International Court of Justice (ICJ) di Den Haaq, Belanda pada tahun 1962.
Dalam keputusan Pengadilan Internasional telah diputuskan kepemilikan Kuil Preah Vihear tersebut adalah milik Kamboja, namun tidak dijelaskan secara pasti kepemilihan tanah disekitar Kuil Preah Vihear milik siapa?. Oleh sebab itu, Thailand beranggapan tanah di sekitar Kuil Preah Vihear tersebut masih dalam sengketa oleh kedua negara yang bertetangga secara daratan.
Sebagaimana diketahui bahwa, Kuil Preah Vihear yang telah berusia lebih kurang 900 tahun merupakan peninggalan Arsitektur Khmer, Kamboja. Pada 7 Juli 2008, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), organisasi dalam PBB (United Nations) telah secara resmi menetapkan Kuil Preah Vihear sebagai situs warisan budaya dunia (World Cultural Heritage).
Sejak ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967, masalah yang cukup rumit dan berdampak terhadap kestabilan politik regional Asia Tenggra adalah invasi Vietnam ke Kamboja. Bagi negara-negara anggota ASEAN yang terdiri Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Philipina merupakan tantangan bagi ASEAN dalam menyelesaikan masalah tersebut, walaupun Vietnam dan Kamboja belum menjadi anggota ASEAN ketika iyu. ASEAN memiliki kepentingan baik secara geo-politik maupun geo-strategis terhadap masalah tersebut.
Secara geografis kedua negara yaitu Kamboja dan Vietnam masuk dalam kawasan Asia Tenggara. Vietnam secara resmi menjadi anggota ASEAN pada 28 Juli 1995, sedangkan Kamboja pada 30 April 1999.
Ketika konflik Kamboja dan Vietnam terjadi, kedua negara tersebut belum menyertai ASEAN. Dalam menyerbu Kamboja, militer Vietnam mengerahkan lebih kurang 100.000 tentara untuk memasuki wilayah Kamboja yang akhirnya Kamboja dikuasai oleh Vietnam pada 7 Januari 1979.
Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya mengeluarkan resolusi mengecam tindakan Vietnam tersebut. Tentu dengan kekuatan ASEAN saat ini, konflik-konflik yang terjadi baik dalam internal ASEAN sendiri maupun dengan mitra luar ASEAN seperti konflik di Laut China Selatan dapat dilakukan melalui meja perundingan. Dan Indonesia telah memainkan peran dan kontribusinya dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Penulis | : | Hasrul Sani Siregar, Alumni Ekonomi-Politik Internasional IKMAS, UKM, Malaysia |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Nasional |
![Idulfitri 1445 Riau Petroleum Idulfitri 1445 Riau Petroleum](/assets/ads/23042024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_fkkh2_1863.jpg)
![](/assets/news/17062024/cakaplahcom_xwrpf_111649_s.jpg)
![](/assets/news/22062024/cakaplahcom_dg8d5_111812_s.jpeg)
![](/assets/news/15062024/cakaplahcom_5gkyt_111588_s.jpeg)
![](/assets/news/05062024/cakaplahcom_5rpbd_111262_s.jpg)
![](/assets/news/18062024/cakaplahcom_cwbh7_111667_s.jpg)
![](/assets/news/12062024/cakaplahcom_y8ars_111492_s.jpg)
![](/assets/news/07052024/cakaplahcom_drbep_110183_s.jpg)
![](/assets/news/08052024/cakaplahcom_awhsr_110235_s.jpg)
![](/assets/news/14062024/cakaplahcom_6cgfy_111555_s.jpg)
![](/assets/news/23062024/cakaplahcom_scdhd_111828_s.jpg)
![](/assets/news/02062024/cakaplahcom_zenvb_111124_s.jpeg)
![](/assets/news/01062024/cakaplahcom_52xqd_111102_s.jpg)
![](/assets/news/07052024/cakaplahcom_tk6cu_110184_s.jpg)
![](/assets/news/10062024/cakaplahcom_xqnbh_111404_s.jpg)
![](/assets/news/16052024/cakaplahcom_zfgph_110500_s.jpeg)
![](/assets/news/07052024/cakaplahcom_smt2x_110180_s.jpg)
![](/assets/news/01062024/cakaplahcom_uspqk_111093_s.jpg)
![](/assets/news/17052024/cakaplahcom_jxsmv_110565_s.jpeg)
![](/assets/news/29042024/cakaplahcom_3v2uy_109882_s.jpg)
![](/assets/news/18042024/cakaplahcom_nkb8m_109505_s.jpg)
![](/assets/news/12052024/cakaplahcom_gc63g_110360_s.jpg)
![](/assets/news/01052024/cakaplahcom_cfayn_109970_s.jpg)
![](/assets/news/15032024/cakaplahcom_mqfgc_108480_s.jpeg)
![](/assets/news/16032024/cakaplahcom_yk4dr_108511_s.jpeg)
![](/assets/news/27052024/cakaplahcom_jdeym_110889_s.jpg)
![](/assets/news/10032024/cakaplahcom_uunf9_108307_s.jpg)
![](/assets/news/21042024/cakaplahcom_pp45g_109607_s.jpg)
![](/assets/news/26042024/cakaplahcom_ygz3d_109785_s.jpg)
![](/assets/news/08062024/cakaplahcom_n5q95_111350_s.jpg)
![](/assets/news/21062024/cakaplahcom_ebruy_111780_s.jpg)
![cakaplah-mpr.jpeg](/assets/cakaplah-mpr.jpeg)
![](/assets/article/26102023/cakaplahcom_vh89x_13771_m.jpg)
![AMSI AMSI](/assets/ads/21122017/wwwcakaplahcom_cakaplah_6reuq_191.jpg)
![](/assets/article/07112023/cakaplahcom_axzq2_13880_m.jpg)
![](/assets/article/03072024/cakaplahcom_mj74z_15495_m.jpg)
![](/assets/article/02072024/cakaplahcom_7txpu_15494_m.jpeg)
![](/assets/article/09032023/cakaplah_tfexa_12016_m.jpg)
![](/assets/article/21062024/cakaplahcom_wdv62_15458_m.jpg)
![](/assets/article/29052024/cakaplahcom_lqdmj_15338_m.jpg)
![](/assets/article/03072024/cakaplahcom_cvccu_15496_m.jpeg)
![](/assets/article/08052023/cakaplah_p3fmx_12440_m.jpg)
![](/assets/article/27062024/cakaplahcom_bmmke_15477_m.jpg)
![LW 2 LW 2](/assets/ads/30052024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_wzhwb_1878.jpg)
01
02
03
04
05
![Iklan CAKAPLAH Iklan CAKAPLAH](/assets/ads/17052023/wwwcakaplahcom_cakaplah_sru38_1609.jpg)
![HUT Pekanbaru Ke-240 - Bank Raya HUT Pekanbaru Ke-240 - Bank Raya](/assets/ads/24062024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_smzx8_1903.jpg)
![](/assets/article/10102019/cakaplah_nd9er_2896_m.jpg)
![](/assets/article/14082023/cakaplahcom_z9wae_13225_m.jpg)
![](/assets/article/10062024/cakaplahcom_kvvet_15396_m.jpg)