PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beberapa hari terkahir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi ratusan titik panas di Bumi Lancang Kuning, Riau.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla Riau pada 13 Maret lalu.Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho mengingatkan tim satgas untuk terus siaga.
"Memang Riau saat ini memasuki masa kemarau, sehingga banyak bermunculan titik panas dan berpotensi muncul titik api," kata Agung, Selasa (26/03/2024).
"Namun, kita meminta satgas meningkatkan kewaspadaan di struktur bawah untuk mengontrol titik api tersebut," katanya lagi.
Meski tampak belum muncul kabut asap, namun kesiapsiagaan dan kewaspadaan sampai pencegahan harus dilakukan sejak awal. "Kuncinya adalah pencegahan, karena kalau sudah terbakar, sudah sudah dipadamkan," katanya.
Tiga Pembakaran Karhutla di Riau Ditangkap
Sejak awal tahun 2024, kepolisian Polda Riau telah menetapkan tiga tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan di Riau.
Dirreskrimsus Polda Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan, ada tiga laporan polisi yang masuk dari Polda Riau mengenai kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Ada tiga laporan, dan ada tiga orang yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Nasriadi, Selasa (26/03/2024).
Ia merincikan, untuk laporan pertama yaitu di Polres Rohil, tersangka bernama Juanda Monang membakar 1 hektare lahan.
“Dari pelaku kita amankan barang bukti tiga batang kayu bekas terbakar dan satu buah mancis. Untuk TKP nya ada di Jalan Kampung Aman, Kecamatan Sinaboi. Proses penanganannya masih penyidikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, ada dua laporan di Polres Dumai, laporan pertama dengan tersangka Rudiman Siregar. lahan yang dibakar, di Kampung Baru Sinepis, Kecamatan Sungai Sembilan.
“Untuk TKP di Kampung Baru Sinepis, pelaku membakar dua hektare lahan. Dan laporan terakhir kita menetapkan Rahman Hasudungan sebagai tersangka, pelaku Rahman membakar satu hektare luas lahan dengan TKP di Jalan Bunga Tanjung, Kecamatan Dumai Selatan,” ujarnya.
Lanjutnya, dua laporan di Polres Dumai, perkaranya sudah masuk ke tahap 1. Dan untuk semua kasus Karhutla tersebut bersifat perorangan.
Sebelumnya Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, menegaskan jajarannya agar rutin melakukan patroli ke lokasi yang rawan terjadi karhutla. Selain itu, Kapolda juga meminta pihak perusahaan untuk intens melakukan patroli Karhutla di wilayahnya masing-masing.
“Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku pembakaran lahan, baik perorangan maupun perusahaan. Saya ingatkan kepada anggota, jangan sampai ada kebakaran lahan, maksimalkan patroli di seluruh penjuru. Kalau sampai ada kebakaran lahan, kami tidak pandang bulu, langsung kami sikat,” tegasnya.**