![Kelmi April 2024 Kelmi April 2024](/assets/ads/14042024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_2jfj3_1859.jpg)
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lima komposer berbakat Riau menampilkan karya terbaik mereka di malam puncak Rarak Cipta Musik Dewan Kesenian Riau (DKR) 2024, Sabtu (22/6/2024) malam. Mereka dinilai langsung oleh para juri kompeten.
Acara tahunan yang kali ini mengusung tema "Ritus" digelar di Panggung Otong Lenon, Taman Budaya. Lima komposer terpilih ini telah melalui proses seleksi ketat dan membawa nuansa ritual dalam bentuk musik yang memukau.
Ketua Komite Musik DKR, Rorry alias Itoy Sagu Band, mengungkapkan jika tahun sebelumnya bertemakan Nandung, tahun 2024 ini mengambil tema Ritus atau ritual.
Setiap tahunnya kata Itoy, Rarak Cipta Musik DKR terus mengalami perkembangan. Dalam tiga tahun belakangan ini, biasanya yang dinilai adalah kelompok atau group namun tahun 2024 ini yang dinilai adalah komposernya.
"Tema Ritus ini sesuai dengan program pusat yakni, jalur rempah. Setiap ritual pasti ada rempah-rempahnya, dari sini sang komposer menterjemahkan atau menyampaikan ritual itu dalam bentuk bunyi atau musik," ucap Itoy.
Sedangkan terkait penilaian pada komposer, jelas Itoy, hal ini adalah upaya DKR meransang anak muda menjadi komposer. Apalagi pada saat ini di Riau pemusik boleh dikatakan mudah dicari namun komposer sangat sulit dicari.
"Memang menjadi seorang komposer tidak mudah, apalagi menterjemahkan sesuatu itu dengan bunyi-bunyian. Ini kerja berat tapi kami di DKR harus meransangnya," ungkap drumer Sagu Band itu.
Itoy membeberkan, pada saat Rarak Cipta Musik diumumkan di laman Medsos DKR, ada 11 komposer yang mendaftar. Dari 11 komposer yang tersebar di kabupaten/kota yang ada di Riau ini hanya 7 komposer yang mengirim karya.
Dari 7 komposer ini, lanjut Itoy, diseleksi untuk malam puncak tanggal 21-22 Juni 2024, dinilai secara langsung oleh dewan juri, maka terseleksilah 5 komposer untuk tampil di Panggung Otong Lenon, Taman Budaya.
Lima komposer yang tampil, mereka adalah Sutra Harmiko (Limuno) dari Kuantan Singingi, Rakis Fadli (Buloh Mudo) dari Pekanbaru, Junaidi (Tengkah Zapin) dari Pekanbaru, Febri Hengki (Sendayung) dari Kampar, dan M. Sukron (Rumah Seni Balai Proco) dari Rokan Hulu.
Itoy mengatakan, kelima komposer ini mampu membawa suasana ritual dalam karya-karya musik yang dipersembahkan, memberikan pengalaman yang mendalam bagi penonton dan mengangkat kearifan lokal melalui nada dan harmoni.
Nantinya, DKR juga akan bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) untuk mendampingi para komposer ini, meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam dunia seni musik di Riau.
Sementara, Ketua Umum DKR, Taufik Hidayat, mengapresiasi pengurus sebelumnya atas program Rarak Cipta Musik yang telah melahirkan banyak komposer dan musisi baru di Riau sejak 2002.
Ia menyebut, di era teknologi, Rarak Cipta Musik menjadi penting karena karya yang dihasilkan secara instan dengan aplikasi AI tidak memiliki nilai dan rasa yang sama dengan karya tradisional. Taufik menegaskan bahwa teknologi harus dijadikan teman untuk mendorong semangat berkesenian, bukan sebagai ancaman.
Rarak Cipta Musik, menurut Taufik, adalah penangkal bagi terbunuhnya musisi tradisional oleh teknologi. Ia percaya bahwa kemajuan teknologi justru memberikan ruang bagi musisi tradisional untuk berkembang, dengan mengemas tradisi menjadi industri melalui program ini.
Rarak Cipta Musik ini, jelas seniman multi talenta Riau yang biasa disapa Atan Lasak itu, secara harfiah berarti mengarak. Jadi Dewan Kesenian Riau mengarak musik tradisi agar tetap eksis dan tegak berdiri agar tidak tergilas oleh musik musik yang berbasis teknologi.
"Tahun sebelumnya bertemakan Nandung. Tahun 2024 ini mengambil tema Ritus atau ritual," terangnya.
“Berbicara soal seni budaya, terutama musik, kita juga bicara soal lingkungan dengan kearifan lokal. Tinggal bagaimana kita mengemasnya dari tradisi menjadi industri. Lewat Rarak Cipta Musik ini DKR berupaya mengemas sesuatu tradisi menjadi industri,” pungkas Taufik.
Kegiatan Pagelaran Rarak Cipta Musik 2024 dihadiri komposer asal negeri Jiran Malaysia, Ruslan Madun, perwakilan Lembaga Melayu Riau, Datuk Tarlaili, Ketua Umum Dewan Kesenian Riau, Taufik Hidayat, Kabid Bahasa dan Kesenian Dinas Kebudayaan Riau.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Serba Serbi |
![Idulfitri 1445 Riau Petroleum Idulfitri 1445 Riau Petroleum](/assets/ads/23042024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_fkkh2_1863.jpg)
![](/assets/news/20062024/cakaplahcom_twwyb_111731_s.jpg)
![](/assets/news/14062024/cakaplahcom_wu2af_111578_s.jpeg)
![](/assets/news/14062024/cakaplahcom_n4zmp_111574_s.jpg)
![](/assets/news/12062024/cakaplahcom_wcech_111487_s.jpg)
![](/assets/news/18062024/cakaplahcom_ysbe3_111666_s.jpg)
![](/assets/news/13062024/cakaplahcom_wnqlx_111524_s.jpg)
![](/assets/news/19062024/cakaplahcom_r9pun_111713_s.jpg)
![](/assets/news/21062024/cakaplahcom_wkgh6_111782_s.jpg)
![](/assets/news/03062024/cakaplahcom_tv9w3_111162_s.jpg)
![](/assets/news/22062024/cakaplahcom_lxxuk_111815_s.jpeg)
![](/assets/news/16062024/cakaplahcom_zpq6x_111615_s.jpg)
![](/assets/news/01062024/cakaplahcom_pfthr_111118_s.jpeg)
![](/assets/news/15062024/cakaplahcom_tgx72_111593_s.jpeg)
![](/assets/news/21062024/cakaplahcom_jyxzl_111779_s.jpg)
![](/assets/news/05062024/cakaplahcom_s4swr_111244_s.jpg)
![](/assets/news/02062024/cakaplahcom_zenvb_111124_s.jpeg)
![](/assets/news/07062024/cakaplahcom_d7xq5_111308_s.jpeg)
![](/assets/news/29052024/cakaplahcom_jjplb_110985_s.jpg)
![](/assets/news/22062024/cakaplahcom_qzcet_111819_s.jpeg)
![](/assets/news/04062024/cakaplahcom_42pl4_111218_s.jpeg)
![](/assets/news/05062024/cakaplahcom_lre9c_111227_s.jpeg)
![](/assets/news/20062024/cakaplahcom_nkhrr_111749_s.jpg)
![](/assets/news/08062024/cakaplahcom_2my7l_111344_s.jpg)
![](/assets/news/19062024/cakaplahcom_gwxq9_111717_s.jpg)
![](/assets/news/28052024/cakaplahcom_gdgwr_110952_s.jpg)
![](/assets/news/19062024/cakaplahcom_vxczf_111689_s.jpg)
![](/assets/news/12062024/cakaplahcom_4zfy3_111493_s.jpg)
![](/assets/news/21062024/cakaplahcom_kuskc_111787_s.jpeg)
![](/assets/news/20062024/cakaplahcom_p7fgm_111741_s.jpg)
![](/assets/news/22062024/cakaplahcom_we8ee_111817_s.jpg)
![cakaplah-mpr.jpeg](/assets/cakaplah-mpr.jpeg)
![](/assets/article/26102023/cakaplahcom_vh89x_13771_m.jpg)
![AMSI AMSI](/assets/ads/21122017/wwwcakaplahcom_cakaplah_6reuq_191.jpg)
![](/assets/article/07112023/cakaplahcom_axzq2_13880_m.jpg)
![](/assets/article/03072024/cakaplahcom_mj74z_15495_m.jpg)
![](/assets/article/02072024/cakaplahcom_7txpu_15494_m.jpeg)
![](/assets/article/09032023/cakaplah_tfexa_12016_m.jpg)
![](/assets/article/21062024/cakaplahcom_wdv62_15458_m.jpg)
![](/assets/article/29052024/cakaplahcom_lqdmj_15338_m.jpg)
![](/assets/article/03072024/cakaplahcom_cvccu_15496_m.jpeg)
![](/assets/article/08052023/cakaplah_p3fmx_12440_m.jpg)
![](/assets/article/27062024/cakaplahcom_bmmke_15477_m.jpg)
![LW 2 LW 2](/assets/ads/30052024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_wzhwb_1878.jpg)
01
02
03
04
05
![Iklan CAKAPLAH Iklan CAKAPLAH](/assets/ads/17052023/wwwcakaplahcom_cakaplah_sru38_1609.jpg)
![HUT Pekanbaru Ke-240 - Bank Raya HUT Pekanbaru Ke-240 - Bank Raya](/assets/ads/24062024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_smzx8_1903.jpg)
![](/assets/article/10102019/cakaplah_nd9er_2896_m.jpg)
![](/assets/article/14082023/cakaplahcom_z9wae_13225_m.jpg)
![](/assets/article/10062024/cakaplahcom_kvvet_15396_m.jpg)