Apriyan D Rakhmat
|
(CAKAPLAH) - Tanpa terasa bulan Suci Ramadhan tahun 1445 H akan segera tiba. Aroma ramadhan dari kejauhan sudah mulai tercium. Berbagai persiapan juga sudah mulai dilakukan oleh kaum muslimin di Tanah Air, dari pedesaan hingga perkotaan.
Mesjid dan musala sudah mulai berdandan dan dibersihkan oleh para jemaah dan pengurus dengan cara bergotong royong untuk persiapan salat tarawih berjemaah, berbuka bersama dan kegiatan lainnya dalam mengisi ibadah dan ritual selama bulan ramadhan. Pengurus mesjid dan musala mempastikan sarana dan prasarana mesjid mencukupi dan memadai untuk kegiatan selama bulan ramadhan, seperti tempat wudhu dan toilet, sajadah, soundsyistem, penerangan, parkir kendaraan, dan sistem keamanan.
Sebagian mesjid dan musholla juga sudah mulai menggelar ceramah dan tausiyah untuk persiapan dan bekal di dalam menjalani bulan ramadhan, yang memang sekali dalama setahun, sehingga perlu untuk mengingatkan kembali dan menyegarkan pengetahun berkenaan berbagai tatacara ibadah di dalam bulan puasa, seperti yang berkaitan dengan ibadah-ibadah yang sunnah dan dianjurkan di dalam bulan puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, syarat-syarat puasa, cara dan syarat i’tikaf dan yang lainnya berkenaan dengan bulan ramadhan.
Pengurus mesjid dan musholla juga sudah bersiap-siap mengadakan rapat untuk membentuk pengurus kepanitiaan ramadhan supaya kegiatan selama bulan ramadhan dapat berlangsung dengan tertib dan nyaman. Mulai dari menyusun proposal kegiatan yang akan dilaksanakan seperti untuk kegiatan berbuka bersama, jadwal imam sholat taraweh dan muballigh, tadarus Al-qur’an, program i’tikaf, kegiatan pesantren ramadhan, dan yang lainnya.
Toko-toko, kedai serta mal juga tidak ketinggalan untuk menggelar berbagai barang perlengkapan, makanan dan minuman untuk kegiatan selama bulan suci ramadhan, mulai dari perlengkapan pakaian untuk sholat seperti baju, celana, sarung, peci, mukena, sajadah, dan minyak wangi. Termasuk juga makanan dan minuman yang biasanya dibutuhkan dalam bulan ramadhan seperti kurma, dan aneka makanan, cemilan dan minuman.
Pada beberapa tempat juga biasanya menyiapkan tempat khusus untuk bazar ramadhan yang umumnya untuk menjual berbagai keperluan makanan dan minuman di dalam bulan ramadhan, seperti aneka lauk pauk, pecal, bakso, soto, gado-gado, bubur, cendol, aneka ragam minuman jus, berbagai jenis gorengan, buah-buahan, kurma dan pernak-pernik lainnya.
Tradisi di Tanah Air, termasuk di Riau juga ramai dari kaum muslimin yang pergi berziarah ke kuburan di dalam memasuki bulan suci Ramadhan, walaupun tradisi ini tidak ada sunnahnya, hanya kebiasaan yang telah turun-temurun di tempat kita. Dengan banyaknya para penziarah kubur, juga kesempatan bagi para pedagang menjual beraneka ragam bunga/kembang yang akan ditaburkan di nisan saudara dan keluarga yang telah meninggal.
Berziarah ke kubur dianjurkan kapan saja, tiada ada waktu-waktu khusus yang ditentukan, bermanfaat untuk mengingat kematian dan bekal yang akan dibawa di alam kubur, serta mendo’akan orang-orang yang telah meninggal dunia.
Selain itu juga ada tradisi lainnya yang marak dilakukan menjelang bulan puasa, yaitu mandi belimau atau istilah balimau kasai, biasanya dilakukan di sungai, seperti di Sungai Kampar, Sungai Siak, Sungai Indragiri dan sungai lainnya, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga warga lanjut usia. Tradisi ini juga tidak ada sunnahnya dari Al-Qur’an atau dari hadis yang shahih. Hanya kebiasaan turun-temurun di Tanah Melayu dan beberapa daerah di Indonesia.
Kebiasaan lainnya adalah berkunjung ke kampung halaman untuk bertemu dengan karib-kerabat, orang tua dan saudara-saudara di kampung. Ini juga satu tradisi yang banyak dijumpai dalam masyarakat di Bumi Lancang Kuning. Bahkan ada yang merasa kurang afdhol jika belum menjumpai saudara dan kerabat apalagi orang tua di kampung menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Yang tak kalah pentinya dalam menyambut bulan Ramadhan, adalah untuk membiasakan diri berpuasa sunat sebelum Ramadhan tiba, yaitu di bulan Sya’ban. Di dalam hadis yang shahih disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi Wassalam tidak ada berpuasa yang paling banyak selain bulan Ramadhan, kecuali pada bulan Sya’ban.
Kata Aisyah, Aku tidak pernah melihat Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyempurnakan puasa sebulan penuh melainkan pada Bulan Ramadhan, dan (juga) aku tidak melihat Beliau lebih banyak berpuasa (sunat) dalam satu bulan melainkan pada Bulan Sya’ban (Hadis Shahih Bukhari dan Muslim).
Dari Usamah bin Zaid Radhiallahu anhu, katanya “ Ya Rasulullah, kelihatannya tidak satu bulanpun yang lebih banyak Engkau puasakan dari Bulan Sya’ban!” Nabi berkata; “Bulan ini sering dilupakan orang, karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah diangkatkan amalan-amalan kepada Rabbul ‘alamin. Maka aku ingin amalanku dibawa naik selagi aku dalam berpuasa”. (Hadis Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i dan dinyatakan sah oleh Ibnu Khuzaimah) (lihat Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Bab Puasa Sunat).
Bagaimana caranya? Pertama, dengan melakukan puasa sunnah Senin dan Kamis. Kedua, puasa Nabi Daud ‘alaihissalam, sehari berpuasa dan sehari berbuka. Ketiga, yaitu puasa tiga hari pada pertengahan bulan Hijriah, yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 atau dikenali juga sebagai puasa ayyamul bidh.
Dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban adalah salah satu cara untuk persiapan dan membiasakan diri untuk berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Sehingga ketika ramadhan tiba tidak terkejut dan shock menghadapinya, karena sudah ada latihan dan persiapan sebelumnya. Dan untuk tahun ini masih tersisa beberapa hari lagi kesempatan untuk melaksanakan puasa sunnah. Bersegerahlah.
Dan jika disimak dari uraian di atas, ada dua hal utama yang perlu dipersiapkan di dalam menyambut bulan Ramadhan, yaitu persiapan bathiniah dan lahiriah. Kedua-duanya penting, namun yang paling penting adalah persiapan bathiniah yang nantinya akan berdampak besar di dalam mengisi berbagai kegiatan di bulan Ramadhan.
Selamat menyambut bulan Ramahan 1445 H.
Penulis | : | Apriyan D Rakhmat, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau, Kota Pekanbaru |